Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sunat perempuan masih menjadi kontroversi di masyarakat. Ada yang menyarankan, namun ada pula yang tidak menganjurkannya karena dianggap bisa menciderai bagian organ intim wanita, yaitu vulva. Sama halnya dengan sunat laki-laki, sunat pada perempuan disebut memiliki manfaat bagi kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sunat perempuan bermanfaat untuk mencegah penumpukan smegma atau kotoran berwarna putih di klitoris, sehingga dengan disunat manfaatnya untuk membersihkan," ujar dr. Valleria, SpOG dalam diskusi media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 25 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan, tindakan sunat perempuan berbeda dengan Female Genital Mutilation yang menghilangkan secara total atau sebagian organ genital eksterna wanita. "Sunat perempuan dilakukan dengan cara menggores kulit yang menutupi bagian depan klitoris menggunakan ujung jarum steril, tanpa sedikit pun melukai klitoria", paparnya.
Artikel lainnya:
Sunat Perempuan Nol Manfaat, Grafis Kondisi Indonesia dan Afrika

Tak hanya itu, sebuah pendapat mengungkapkan sunat perempuan dilakukan untuk mengontrol gairah seksual seorang perempuan usia muda, dan bagi wanita yang sudah menikah bermanfaat untuk mempermudah wanita mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangannya.
Sementara dari sisi estetika, banyak orang berpendapat bahwa sunat perempuan memberikan daya tarik tersendiri, diantaranya meningkatkan kepuasan seksual pasangan prianya setelah menikah nanti. Dalam penelitian yang di lakukan di Inggris, wanita yang memiliki klitoris terbuka, dengan tindakan hodectomy memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi mencapai 97,2 persen dibadingkan yang tidak.
dr. Valleria mengatakan, paska tindakan bisa saja terjadi komplikasi yang dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan. “Namun hal itu, dapat diminimalisir tenaga medis dengan pemberian obat-obatan dan tindakan aspesis," ujar Valleria seraya menyarankan sunat perempuan dilakukan sedini mungkin yaitu usia 0-5 tahun dan dilakukan tenaga medis wanita profesional.