Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasar Swasta Terakhir

Pasar rumput di jakarta selatan diremajakan. pedagang lama mendapat bantuan bank dagang negara. mencicil kios selama 5 tahun. kabarnya pasar ini dibiayai dana swasta terakhir.

24 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA tahun yang lalu ketika rencana peremajaan Pasar Rumput, Jakarta Selatan, mulai dikumandangkan, rasa gelisah dan bayangan akan terdepak dari "tempat cari makan" itu tak lepas dari benak pedagang-pedagang pribumi. Terutama yang sudah bertahun-tahun berdagang di kawasan itu. Sebagai golongan ekonomi lemah, mereka belum lupa dengan nasib rekan-rekannya yang harus tergusur dari Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang, akibat di"modernisir"nya pasar-pasar tersebut. Tapi, kali ini lain. Mereka yang tergolong bermodal kecil itu akhirnya dapat juga menempati kios-kios yang berada di bagian dalam pasar yang merupakan los-los. "lni berkat adanya jaminan dari Askrindo yang disalurkan melalui Koperasi Pedagang Pasar Rumput", kata Win Kusmir, pedagang yang sejak tahun 1965 sudah menempati salah satu kios yang ada di pasar tersebut. Dengan jaminan itu pedagang yang bermodal lemah dapat menebus kios yang berharga antara Rp 900.000 sampai dengan yang berharga Rp 1,25 juta, dari dana yang disediakan Bank Dagang Negara. "Bunganya relatif rendah, hanya 12% setahun dengan grace periode selarna 6 bulan", tambah Win. Namun, kekhawatiran mereka sebelum mendapat kredit dari BDN itu cukup beralasan juga. Karena menurut ketentuan mereka diharuskan mencicil selama 12 bulan, sedang dengan kredit bank ini mereka boleh mencicil dalam batas waktu 5 tahum. Maka itu tak sedikit di antara para eks penghuni Pasar Rumput itu yang keburu ngacir mendengar uang tebusan yang begitu besar bagi mereka. Dan orang-orang seperti ini tentu saja tak bisa lagi kembali karena haknya sudah terlanjur dijual. Tapi begitupun, pasar yang menurut rencana akan diresmikan pertengahan Agustus ini, kelihatannya masih sepi-sepi saja. "Baru 70% yang memesan", kata Teddy Mukti, Manager PT Sido Mulyo Utama yang memborong pembangunan pasar tersebut. Sebagai pasar dan pusat pertokoan yang terletak di atas tanah seluas 1,9 Ha, Pasar Rumput ini meliputi 3 bagian bangunan. Yang terdepan menghadap ke Jalan Sultan Agung dibangun Pusat Pertokoan yang menampung 300 kios dan berlantai 3. Di lantai pertama sebuah kios yang berukuran 3 x 4 meter berharga Rp 7 juta, sedang di yang termurah yaitu di lantai dua, untuk pedagang makanan dan minuman dengan luas 2 x 2 meter harganya Rp 925.000. Dan di lantai 3 yang sekarang masih terbengkalai menurut keterangan Teddy Mukti akan dibangun perkantoran. "Itu bukan macet, cuma sedang dikerjakan", kata Teddy. Lain lagi dengan pertokoan yang dibangun di sebelah barat Pusat Pertokoan itu, di samping menjadi toko pada bagian bawahnya, bagian atasnya -- dari bangunan yang berlantai 2 itu -- boleh ditempati sebagai rumah tinggal. Harganya per toko dengan luas 5 x 23 meter, Rp 27 juta, dan ini hanya 17 buah. Baru kemudian pada bagian tengah dibangun los-los pasar yang berjumlah 400 buah dengan luas 2 x 2 1/2 meter dan beratapkan seng plastik. Harganya berkisar antara Rp 250.000 sampai Rp 300.000 per meter perseginya. Tak hanya itu, pasar yang modern ini juga dilengkapi dengan gedung bioskop dan ruang bilyard yang mampu menampung 20 meja. Memang bagi Jakarta yang dikenal dengan pembangunan pasar-pasar modernnya, barangkali Pasar Rumput ini merupakan pasar terakhir yang dibangun dengan dana swasta -- Karena menurut Instruksi Gubernur DKl Oktober 75, PD Pasar Jaya tak diperkenankan lagi meremajakan atau membangun pasar dengan biaya dari dana swasta dan mendapat kuasa untuk menjualnya. Selanjutnya pembangunan pasar di DKI -- yang masih memerlukan areal 60 ha lagi akan dibiayai dengan dana Inpres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus