Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Pemburu Harta Alas Samudra

MENGHAMPAR di dasar laut ujung Sumatera hingga Papua, kapal-kapal kuno yang terkubur menjadi harta karun. Tenggelam di lalu lintas pelayaran Jalur Sutra sejak 14 abad silam, muatan kapal kini bernilai triliunan rupiah.

Harta karun itu umumnya ”diwariskan” pelaut Cina, yang melintasi perairan Nusantara yang sibuk. Mereka singgah di Pulau Jawa. Dari Cina, kapal bisa melintasi jalur barat: Vietnam, Thailand, Borneo, India, lalu Jawa. Ada pula jalur pelayaran timur, yakni Filipina, Korea, lalu Jepang.

Berabad-abad, ratusan kapal tenggelam. Sebagian karena menabrak karang, yang lain terkena badai, ada pula yang tenggelam karena kalah perang. Muatan kapal itulah yang kini menjadi ”rezeki” para pemburu harta.

24 Mei 2010 | 00.00 WIB

head1313.jpg
material-symbols:fullscreenPerbesar
head1313.jpg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BAK menjaga kitab kuno, Andi Asmara memegang buku tebal mirip ensiklopedia itu berhati-hati. Ditulis dalam aksara Cina, buku sebesar laptop 14 inci itu memakai judul Inggris: The Atlas of Shipwrecks & Treasure. ”Buku ini hanya dimiliki terbatas komunitas harta karun dunia,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Indonesia itu kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus