Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Tidak mencapai kesepakatan dengan pemilik lahan yang menembok gerbang masuk SDN Lengkong Karya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan (Tangsel) merobohkan tembok samping sekolah. Dinas Pendidikan memutuskan membeli lahan di samping sekolah milik Supriadi sebagai akses jalan baru untuk masuk ke sekolah.
Kadisdikbud Kota Tangsel Deden Deni mengatakan akses masuk yang baru ini akan memberikan kenyamanan bagi para peserta didik dan tenaga pengajar. "Hari ini kita pindahin akses ya, di samping akses yang lama," kata Deden, Jumat 21 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemindahan akses ini mengakhiri polemik antara Hardi Wijaya pemilik lahan depan SD Negeri Lengkong Karya sudah terjadi sejak 2015. Selama ini guru dan siswa SD Negeri Lengkong Karya menggunakan lahan milik Hardi untuk akses keluar masuk sekolah.
Semula Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) bermaksud membeli sebagian lahan milik Hardi. Namun tidak terjadi kesepakatan karena pemilik minta seluruh lahan seluas 1.600 meter persegi dibeli sedangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) hanya butuh sedikit lahan sebagai jalan masuk ke sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Solusinya, pihak Disdikbud Kota Tangsel membebaskan lahan milik Supriadi yang terletak di samping sekolah. Luas tanah yang dibeli hanya sekitar 20 meter persegi.
"Di samping akses yang lama, ada tanah warga yang sudah kita sampaikan kami butuh dan yang punya lahan mempersilakan, tentunya dengan harga sesuai ketentuan," kata Deden.
Menurut Deden, sebelum membeli tanah Supriadi, Disdikbud sudah berdiskusi dengan Hardi sejak beberapa bulan lalu. Negosiasi itu tidak menemukan titik terang lantaran lahan yang harus dibeli terlalu besar.
Setelah itu, Disdikbud beralih ke opsi tanah di depan rumah Supriadi. Tiga bulan lalu, Disdikbud dan Supriadi telah sepakat untuk membongkar pagar tembok sekolah yang berbatasan dengan lahan Supriadi.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa bongkar ya kurang lebih seminggu kemarin ditutup, kami butuh diskusi dengan pemilik lahan. Pintu masuk dipindahkan ke samping, cuma pindahkan gerbang yang lama geser ke samping," kata dia.
Deden mengklaim Supriadi telah sepakat soal harga tanah sesuai ketentuan. "Warga rame rame bantu, warga seneng dapat gerbang baru yang ukurannya sama. Ini solusinya, dari awal solusinya ini, yang dibayar ya di samping. Hari ini juga selesai," ujarnya.
Meski demikian Deden mengatakan sampai saat ini Disdikbud Tangsel belum dapat membayar lahan milik Supriadi yang telah dibongkar. "Nanti di perubahan kita anggarkan. Baru perjanjian hitam di atas putih, karena kan mekanisme APBD murni dan perubahan," ujarnya.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Kasus Sekolah Terkungkung Pagar, Pemkot Tangerang Selatan Bakal Pindahkan Posisi Gerbang SDN Lengkong Karya