Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pengawet Mayat di Piring Kita

25 Desember 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Heboh soal formalin adalah pembuka tahun 2006. Masyarakat kaget dengan temuan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) tentang ditemukannya bahan pengawet mayat ini di berbagai makanan di delapan kota besar Indonesia. Formalin antara lain di­temukan dalam tahu, mi basah, dan ikan.

Sejatinya, formalin tak boleh digunakan sebagai pengawet makanan. Dalam jangka panjang, zat ini bisa memicu iritasi saluran napas, muntah, pusing, tenggorokan serasa terbakar, penurunan suhu tubuh, dan gatal di dada. Bukan mustahil pula zat kimia dalam formalin bereaksi dengan senyawa kimia lain dan menyulut terjadinya berbagai jenis kanker.

Seperti api ketemu ilalang kering, temuan formalin dalam makanan langsung menyulut keresahan. Pedagang mi, bakso, tahu, dan ikan kelimpungan ditinggal pelanggan. Omzet penjualan pun terjun bebas.

Badan POM bergerak. Perburuan produk makanan yang diduga mengandung formalin pun digelar di seantero negeri. Operasi di pasar, supermarket, hingga di rumah produsen dilakukan. Peredaran formalin ditata ulang. Alternatif pengawet pengganti ditawarkan, misalnya kitosan yang lebih ramah lingkungan.

Gebrakan ini menuai hasil. Dari survei ulang pada pertengahan Januari, diketahui bahwa formalin mulai ditinggalkan produsen makanan. Kampanye makan bersama dilakukan, termasuk oleh para menteri kabinet.

Namun, menjelang akhir tahun, beberapa sumber di Badan POM mulai mencium indikasi formalin kembali digunakan dalam makanan yang beredar di pasaran. Karena itu, tak ada kelirunya survei kualitas makanan digelar rutin. Pengawasan makanan dan pendidikan masyarakat harus lebih digencarkan. Demi melindungi konsumen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus