Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penjual Kembang Api di Pasar Asemka Mengaku Cetak Omzet sampai Rp 50 Juta per Hari

Hadir di Pasar Asemka sejak November lalu, penjual petasan dan kembang api di Pasar Asemka semakin ramai diserbu mendekati malam Tahun Baru ini.

31 Desember 2023 | 16.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi Pasar Asemka, Jakarta Barat, Ahad, 31 Desember 2023. Puluhan pedagang yang menjual kembang api dan terompet menjadi primadona sehingga diserbu oleh masyarakat jelang perayaan tahun baru 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat memadati Pasar Pagi Asemka, atau biasa disebut Pasar Asemka, di Taman Sari, Jakarta Barat, pada hari ini, Minggu 31 Desember 2023. Di antara yang diserbu para pembeli adalah puluhan pedagang petasan dan kembang api yang menjajakan berbagai varian produknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indra, salah seorang pedagang petasan dan kembang api, mengakui dirinya mampu meraup untung pada akhir tahun ini. Menurutnya, antusiasme warga Jakarta dalam mempersiapkan perayaan Tahun Baru 2024 dengan kembang api tak terbendung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah jualan kembang api sama petasan di sini dari pertengahan November. Semakin ke sini banyak yang beli," kata Indra kepada TEMPO

Indra menyebut bahwa kembang api yang dia jual dibandrol harga paling murah sebesar Rp 5 ribu hingga paling mahal lebih dari Rp 5 juta. Harga pertama ditunjukkannya untuk produk untuk anak-anak. "Kecil," katanya.

Sedangkan harga jutaan untuk kembang api yang biasa disebutnya untuk pesta. "Bisa 600 shots harganya Rp 3 juta. Ada juga yang 1000 shots harganya Rp 5 jutaan," tuturnya. 

Indra mengatakan, hari ini hingga puncak perayaan Tahun Baru 2024 nanti malam akan menjadi hari terakhirnya berjualan pada musim ini. Sejauh ini, Indra mengaku telah memperoleh laba jutaan rupiah. 

"Kalau sehari itu bisa dapat sampai Rp 50 juta. Tapi itu belum untung bersih," ujarnya. 

Ramainya pembeli di Pasar Asemka, Indra menjelaskan, disebabkan karena pasar itu menjadi salah satu pusat grosir terbesar bagi distribusi kembang api di Jakarta. "Banyak yang ke sini buat beli borongan, nanti dijual lagi," katanya. 

Tapi bukan itu alasan Indah, salah seorang pembeli, datang ke Pasar Asemka. Dia menyatakan membelikan anaknya kembang api dan terompet karena harganya yang jauh lebih murah. 

"Enggak cuma murah, tapi bisa milih mana petasan sama terompet yang dicari anak saya," ucapnya. 

Berdasarkan pantauan TEMPO, sejumlah pedagang terompet yang berjejer di Pasar Asemka turut didatangi para pengunjung. Seperti diketahui, produk yang satu ini pada tahun-tahun sebelumnya ditenggelamkan oleh pandemi Covid-19 karena alasan menjadi jalan penularan virus.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus