Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat memadati Pasar Pagi Asemka, atau biasa disebut Pasar Asemka, di Taman Sari, Jakarta Barat, pada hari ini, Minggu 31 Desember 2023. Di antara yang diserbu para pembeli adalah puluhan pedagang petasan dan kembang api yang menjajakan berbagai varian produknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indra, salah seorang pedagang petasan dan kembang api, mengakui dirinya mampu meraup untung pada akhir tahun ini. Menurutnya, antusiasme warga Jakarta dalam mempersiapkan perayaan Tahun Baru 2024 dengan kembang api tak terbendung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah jualan kembang api sama petasan di sini dari pertengahan November. Semakin ke sini banyak yang beli," kata Indra kepada TEMPO.
Indra menyebut bahwa kembang api yang dia jual dibandrol harga paling murah sebesar Rp 5 ribu hingga paling mahal lebih dari Rp 5 juta. Harga pertama ditunjukkannya untuk produk untuk anak-anak. "Kecil," katanya.
Sedangkan harga jutaan untuk kembang api yang biasa disebutnya untuk pesta. "Bisa 600 shots harganya Rp 3 juta. Ada juga yang 1000 shots harganya Rp 5 jutaan," tuturnya.
Indra mengatakan, hari ini hingga puncak perayaan Tahun Baru 2024 nanti malam akan menjadi hari terakhirnya berjualan pada musim ini. Sejauh ini, Indra mengaku telah memperoleh laba jutaan rupiah.
"Kalau sehari itu bisa dapat sampai Rp 50 juta. Tapi itu belum untung bersih," ujarnya.
Ramainya pembeli di Pasar Asemka, Indra menjelaskan, disebabkan karena pasar itu menjadi salah satu pusat grosir terbesar bagi distribusi kembang api di Jakarta. "Banyak yang ke sini buat beli borongan, nanti dijual lagi," katanya.
Tapi bukan itu alasan Indah, salah seorang pembeli, datang ke Pasar Asemka. Dia menyatakan membelikan anaknya kembang api dan terompet karena harganya yang jauh lebih murah.
"Enggak cuma murah, tapi bisa milih mana petasan sama terompet yang dicari anak saya," ucapnya.
Berdasarkan pantauan TEMPO, sejumlah pedagang terompet yang berjejer di Pasar Asemka turut didatangi para pengunjung. Seperti diketahui, produk yang satu ini pada tahun-tahun sebelumnya ditenggelamkan oleh pandemi Covid-19 karena alasan menjadi jalan penularan virus.