Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Mercedes-Benz membukukan penjualan wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) Januari-Juni sebesar 784 unit (kendaraan penumpang). Sedangkan retailsales (dari dealer ke konsumen), mencapai 833 unit. Pada penjualan Juni, sudah mulai mendekati nornal dengan angka 138 unit atau lebih tinggi dibanding Januari yang hanya 122 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan Mercedes-Benz di Indonesia mengalami perubahan tren. Jika sebelumnya didominasi sedan, tahun ini tipe SUV menjadi tulang punggung penjualan merek premium asal Jerman tersebut.
"Tahun ini paling laris justru model GLC, sebelumnya kan model C-Class atau sedan," ujar Deputy Director Sales Operation & Product Management MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto dalam konferensi pers virtual, Kamis, 23 Juli 2020.
Kariyanto menambahkan bahwa model SUV dari Mercedes-Benz belakangan memang meningkat. Hal itu juga sejurus dengan tren otomotif global.
Meski begitu, pasar mobil premium, kata Kariyanto, secara umum mengalami penurunan selama pandemi. Penurunan market share Passenger Car juga berdampak signifikan kepada mobil premium.
New Mercedes-Benz GLS 450 4MATIC AMG LINE ini dirakit secara lokal di pabrik Wanaherang. (Mercedes-Benz Indonesia)
Sementara itu, ketersediaan stok Mercedes-Benz di Tanah Air disebut masih dalam batas aman. Ya, sekalipun saat masa PSBB, pabrik MBDI di Wanaherang, mengalami pembatasan karena menyesuaikan protokol kesehatan.
"Pengaruhnya ada tapi tidak signifkan," ujarnya.
Sebelum masa pandemi corona, kata dia, MBDI juga sudah memiliki banyak stok. Meski dia juga tak menampik, bahwa beberapa tipe tertentu sempat seret karena harus menunggu spare parts atau komponen dari luar negeri. "Tapi masih aman,"ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini