Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bookhive memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses buku bacaan.
Konsep perpustakaan mini di ruang publik ini dapat menumbuhkan minat baca masyarakat.
Buku koleksi Bookhive bisa dibawa pulang dan dikembalikan sewaktu-waktu.
JAKARTA – Perempuan itu terlihat menyusuri Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin lalu. Tangannya mencengkeram sebuah buku bersampul hitam. Meski sinar matahari panas terik seperti membakar kulit, ia tetap melanjutkan langkahnya menuju Taman Situ Lembang yang tidak jauh dari tempat kerjanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan itu bernama Echa. Biasanya ia menghabiskan waktu istirahat untuk makan siang bersama teman-teman kantornya. Tapi, karena sedang berpuasa, ia memilih mendatangi Bookhive yang berada di sekitar Taman Situ Lembang. Bookhive merupakan sebuah perpustakaan mini di ruang terbuka. Perpustakaan ini hanya berbentuk rak dengan deretan buku yang disusun rapi.
Echa mengetahui keberadaan Bookhive dari media sosial. Ia penasaran mendatangi perpustakaan itu karena tidak jauh dari kantornya. "Katanya bisa taruh buku juga, sekalian mau donasi buku," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah sampai di Bookhive, Echa langsung menyelipkan buku bersampul hitam di antara deretan buku di rak perpustakaan itu. Ia kemudian memilih buku lain untuk dibaca. Pilihannya jatuh kepada dua komik. “Koleksi Bookhive sudah cukup lengkap, dari novel, buku terjemahan, biografi, hingga buku anak,” katanya.
Warga membaca buku di Ruang Baca Jakarta, Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, 2019. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Di Bookhive, Tempo juga bertemu dengan Sony, 26 tahun. Pemuda itu sudah beberapa kali datang ke Bookhive sejak perpustakaan itu diresmikan pada 23 April lalu. "Ini kedatangan yang ketiga, mau mengembalikan buku sekalian mau donasi juga," ujar dia.
Sony bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam di tempat itu. Di sisi rak buku, ada kursi yang memang disediakan untuk pengunjung yang ingin membaca di tempat. Selama Ramadan, pengelola Bookhive juga menyediakan biskuit yang bisa diambil untuk berbuka puasa.
Sony berharap perpustakaan sejenis Bookhive bisa tumbuh di Jakarta. Keberadaan perpustakaan di ruang publik ini akan memudahkan orang mengakses buku bacaan. Apalagi aturan peminjaman buku di Bookhive sangat simpel. "Enggak semua orang bisa ke perpustakaan yang harus menjadi member (anggota) dulu," ujarnya. Dengan begitu, perpustakaan mini di ruang publik akan menarik minat masyarakat untuk membaca.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma tertarik dengan konsep perpustakaan yang diusung Bookhive ini. Ia berencana meniru konsep ini dengan memperbanyak titik-titik perpustakaan mini. "Idenya cukup bagus, ingin memberikan ruang yang luas bagi warga Jakarta," kata Dhany.
Di Bookhive, masyarakat bisa mengambil satu buku yang ingin mereka baca. Mereka juga bisa menyumbangkan buku dengan menaruh langsung di rak buku. "Konsepnya simpel, ambil seperlunya, sumbang semampunya,” kata Farid Hamka, penggagas Bookhive Jakarta. “Kita tahu kadang-kadang orang ingin baca. Tapi kalau ke perpustakaan mungkin bosan. (Di sini) mereka bisa ambil, lalu bawa pulang atau dibawa ke taman."
Bookhive beroperasi pada pukul 06.00-18.00 WIB. Selama jam operasional, pintu rak bisa diakses oleh siapa pun. Sedangkan di luar jam operasional, pintu rak akan dikunci. "Bagi yang ingin menyumbang buku di luar jam operasional, bisa dititip ke satpam," ujar Farid.
Warga membaca buku di pustakaan baca Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sebelumnya, konsep perpustakaan mini di ruang publik sudah hadir di beberapa stasiun MRT dalam program Ruang Baca Jakarta. Lewat program ini, PT MRT mengajak masyarakat untuk terbiasa membaca buku di ruang publik. Tujuannya untuk meningkatkan literasi warga Jakarta dengan menghadirkan fasilitas ruang baca.
Program Ruang Baca Jakarta diresmikan pada September 2020. Saat ini ada empat stasiun yang menyediakan rak buku. Setiap buku di rak itu memiliki cap pemilikan MRT. Di sisi rak disediakan juga kotak tempat menampung buku yang didonasikan. Selain di stasiun MRT, rak buku Ruang Baca Jakarta hadir di terowongan Kendal dengan konsep micro library.
INGE KLARA SAFITRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo