Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina menargetkan lifting minyak sebesar 420 ribu barel per hari pada 2024. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Said Salim mengatakan lifting minyak masih menunjukan tren positif meski terjadi penurunan produksi migas nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masih menunjukan tren prositif tiap tahunnya,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di Gedung DPR, Selasa 28 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka ini menunjukan peningkatan dibanding 2023. Realisasi lifting minyak Pertamina kala itu mencapai 397 ribu barel per hari. Pada 2025 target lifting minyak Pertamina adalah 427 ribu barel per hari.
Untuk mencapai target tersebut, Chalid mengatakan Pertamina terus menjaga proyek, kehandalan fasilitas, kehandalan sumur, dan optimalisasi sumur.
Optimalisasi dilakukan dengan peningkatan pengeboran dan percepatan sumber, penyimpanan sampai produksi. “Yang masih tantangan adalah pembebasan lahan, perizinan lingkungan dan peningkatan kapasitas nasional,” ujarnya.
Jika dihitung sejak 2014, realisasi produksi migas nasional terus turun sebesar 2 persen hingga 2023. Namun, produksi Pertamina trennya cukup baik. Sampai 2023, realisasi produksi total minyak dan gas mencapai 1.04 juta setara minyak per hari.
Ia memaparkan kontribusi dari pertamina grup untuk minyak sebesar 69 persen dari produksi nasional dan gas sebesar 34 persen. Produksi ini mencakup gas dan minyak yang diolah di dalam negeri dan diluar negeri.
Ada beberapa aset yang menurut Chalid monumental untuk dikembangkan saat ini maupun ke depannya. Aset minyak tersebut tersebar di beberapa lokasi seperti Blok Rokan, Blok Masela, Natuna Timur, Bunga, Peri Mahakam, Menzel Ledjmet Nord (MLN) Oil Field Algeria di Gurun Sahara, serta tambahan Participating Interest (PI) di Lapangan West Qurna-1, Irak.
Selain itu, Chalid memaparkan, Pertamina telah berkontribusi bagi penerimaan negara. Sepanjang 2023 Penerimaan Pajak dari Pertamina Hulu Energi untuk pajak sebesar US$3 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP hingga US$4,2 miliar. Partisipasi terhadap daerah juga diberikan di Blok Rokan terhadap BUMD sebesar Rp3,5 triliun.
Pilihan Editor: Kebakaran Berulang di Kilang Balikpapan, Pertamina Klaim Lakukan Pemeliharaan Berkala