Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maulwi Saelan, 77 tahun, masih menyimpan kenangan itu dengan penuh kasih. Suatu hari pada tahun 1964, Presiden Sukarno masuk ke mobil kepresidenan dengan tergesa. Hari itu sang Presiden hendak berpidato dalam sebuah acara kesenian yang digelar di Gedung Olahraga Senayan, Jakarta. Namun, karena saat itu jadwalnya sangat padat, Bung Karno tak sempat mempersiapkan materi pidatonya. Dalam perjalanan, sambil terkesan panik, ia bertanya kepada Saelan, "Menurutmu kira-kira aku harus ngomong apa di acara tersebut." Saelan, yang waktu itu ajudan Presiden, menjawab sebisanya, "Ya, sebaiknya Bapak bicara seputar acara itu saja."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo