Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Palmerah, Jakarta Barat, membuat 400 kilogram pupuk kompos dari tiga ton sampah. Petugas PPSU Kota Bambu Selatan, Palmerah, Rupansah mengatakan daur ulang sampah ini dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami mempergunakan sampah untuk diolah menjadi kompos," kata Rupansah di lokasi pengolahan sampah di kompleks Museum Tekstil, Jakarta Barat, Rabu 20 Oktober 2021.
PPSU mendaur ulang sampah Jakarta untuk mengurangi volume limbah yang dibawa ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang. Setiap bulan, Rupansah menerima tiga ton sampah organik kering, berupa daun dan kayu kering, serta sampah organik basah seperti sampah dapur untuk diolah kembali.
Di tempat pengolahan sampah ini, semua daun dan sayuran tersebut akan dicacah, ditimbun dan dicampur cairan fermentasi. Setelah membusuk dan terurai, sampah itu siap digunakan menjadi pupuk kompos.
Rupansah mengatakan proses pencacahan hingga penimbunan itu memerlukan waktu 25 hari. "Setelah itu baru bisa jadi pupuk," ujarnya.
Pupuk kompos sebanyak 400 kilogram yang dihasilkan dari daur ulang sampah organik itu digunakan untuk taman kota di kelurahan setempat. Ada pula warga yang membeli pupuk kompos tersebut. "Biasanya dijual Rp10.000 per karung," kata petugas PPSU itu.
Baca juga: Debit Kali Ciliwung Naik, UPK Badan Air: Sampah Menumpuk di Pintu Air Manggarai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini