Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOGOR – Sudah hampir tiga bulan ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 08, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, luluh lantak. Akibatnya, aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala sekolah Agus Apendi mengatakan, pada Mei lalu, dua ruang kelas VI ambruk karena lapuk. Dua ruang kelas lainnya juga tak bisa digunakan karena sudah rusak. Walhasil, dari tujuh ruang kelas yang dimiliki, hanya satu yang bisa digunakan untuk siswa karena dua ruang kelas lainnya dijadikan ruang kepala sekolah dan perpustakaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kejadiannya tiba-tiba, beruntung tidak ada korban jiwa," kata Agus kepada Tempo di ruang kerjanya, kemarin. "Saat kejadian, ruang kelasnya sudah kosong."
Agus hanya bisa pasrah karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hanya Rp 800 ribu per tahun per siswa tidak mampu menutupi biaya perbaikan tersebut. Dia berharap perbaikan bisa segera dilakukan. Namun sampai saat ini belum ada bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Dia pun menunggu bantuan mengingat, berdasarkan informasi, pada awal Juli dimulai proses lelang.
Dia menjelaskan, dari tiga ruang kelas yang tersisa di SD Negeri Kotabatu 08, Ciomas, hanya satu kelas yang bisa digunakan untuk belajar. Sedang dua kelas lainnya dijadikan ruang guru, kepala sekolah, dan perpustakaan. Masih ada satu ruangan lagi yang tersisa, yakni ruangan kantor.
Agus menjelaskan, pengelola sekolah sibuk berpikir bagaimana supaya siswa bisa belajar. Sebanyak 11 rombongan belajar dari lima kelas, II hingga VI, yang berisi 450 siswa harus menumpang belajar di tiga sekolah, yakni SD Negeri Kotabatu 04, 05, serta 09.
Mengenai satu kelas yang tersisa, menurut dia, digunakan untuk kelas I dengan 80 siswa. "Kelas dibagi dua, 40 siswa (masuk) pagi dan 40 lagi (masuk) siang."
Agus mengatakan kuota penerimaan peserta didik baru tahun ini pun dikurangi. Tahun lalu, sekolah ini menerima 100 siswa, tapi tahun ini berkurang menjadi 80 siswa. Aktivitas ekstrakurikuler juga terganggu.
Menurut Agus, sebelum ambruk, dua ruang kelas VI tersebut telah diajukan untuk diperbaiki sejak 2016 hingga awal 2018, tapi selalu ditolak oleh Dinas Pendidikan dengan alasan bangunan sekolah masih dalam keadaan baik. Bangunan sekolah dibangun pada 2002. Namun, 12 tahun kemudian, dua ruang kelas sudah rusak, bahkan hampir ambruk.
"Akhir 2017 saya putuskan untuk mengosongkan dua ruangan. Benar juga, dua ruangan itu ambruk," kata Agus.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin, menerangkan bahwa perbaikan ruang kelas semua sekolah terus dilakukan. Tahun ini terdapat 274 kegiatan rehabilitasi dan penambahan ruang kelas senilai hampir Rp 150 miliar.
Untuk perbaikan SD Negeri Kotabatu 08, menurut Deddy, proses lelang sudah dilakukan sejak awal Juli 2018. Tapi, kapan lelang rampung, belum diketahui. Sebab, itu kewenangan bidang pengadaan barang dan jasa. "Mungkin agak lambat karena harus dipilah mana yang prioritas," ucapnya. ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | JOBPIE SUGIHARTO
Yang Diminta Tak Kunjung Tiba
Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 08, Ciomas, rusak parah sehingga 450 siswanya mesti dititipkan ke sejumlah sekolah lain. Cuma 80 siswa kelas I yang tetap belajar di sekolah mereka. Kerusakan ruangan-ruangan bukan tiba-tiba. Permintaan supaya segera diperbaiki bahkan sudah disampaikan dua tahun silam. Tapi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tak mengabulkannya. Demikian rincian upaya pihak sekolah:
2002
SD Negeri Kotabatu 08, Kecamatan Ciomas, Kebupaten Bogor, selesai dibangun.
2016
- Karena sebagian ruangan sudah rusak, kepala sekolah mengajukan permintaan perbaikan, baik melalui musyawarah perencanaan pembangunan maupun usul ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Namun permintaan itu selalu ditolak dengan alasan bangunan masih bagus.
Data Pokok Pendidikan Kabupaten Bogor menunjukkan,
Jumlah ruang kelas rusak 10.027 unit 1.407
gedung SMP 8.620
gedung SD
2017
- Permintaan anggaran perbaikan kembali disampaikan, tapi kembali ditolak.
- Akhir tahun, dua kelas yang rusak parah dikosongkan agar tak membahayakan.
2018
- Pada Mei, dua ruang kelas ambruk dan dua ruang lainnya juga rusak. Hanya satu kelas yang bisa dipakai.
- Awal Juli, proses lelang perbaikan sekolah dimulai, tapi belum dipastikan apakah SD Negeri Kotabatu 08 masuk daftar perbaikan.
- Sebanyak 274 paket kegiatan rehabilitasi dan menambah ruang kelas di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Bogor senilai hampir Rp 150 miliar. ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo