Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Saran Dokter Kulit ketika Bayi Mengalami Ruam, Hindari Produk Ini

Kulit bayi yang lebih tipis 30 persen dibandingkan orang dewasa, mudah mengalami ruam. Ini produk perawatan kulit yang disarankan dan tidak.

2 Agustus 2019 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ruam pada bayi. lifenstats.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas seperti saat ini membuat bayi mudah berkeringat hingga menimbulkan ruam pada kulit. Kondisi ini sering kali bikin para ibu khawatir dan kebingungan mengenai perawatannya.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Srie Prihianti mengatakan, ruam pada kulit bayi wajar terjadi karena lebih tipis 30 persen dibandingkan dengan orang dewasa. Akibatnya, kulit bayi pun lebih sensitif. Selain itu, fungsinya juga belum optimal. Ikatan antarsel masih longgar sehingga apa pun yang ada di permukaan kulit bisa terserap dan sering kali menimbulkan masalah.

Ketika mengalami masalah, seperti ruam, ia menyarankan agar tidak mengaplikasikan banyak jenis produk perawatan kulit. “Gunakan yang paling basic, yaitu cleansing dan moisturizer. Selain itu harus distop dulu, misalnya yang paling sering digunakan minyak telon,” kata dr. Yanti, sapaan Srie Prihianti, di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dr. Yanti, yang juga Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia, mengatakan bahwa penggunaan minyak telon ketika kulit bayi mengalami ruam bisa membuat masalah bertambah besar. Pasalnya, minyak telon menimbulkan rasa hangat sehingga kulit bisa bertambah merah.

Untuk mencegah ruam, dr. Yanti menyarankan penggunaan pelembap khusus bayi setelah mandi. Pelembap bukan hanya untuk menjaga kelembapan kulit bayi, tapi juga menjaga kesehatannya. Alasannya, ikatan sel kulit bayi yang masih renggang mudah dimasuki kuman. Jadi perlu ada sesuatu yang mengisi di antara sel-sel itu agar tidak dimasuki kotoran.  

“Jadi segera setelah mandi 3-5 menit, pelembap harus sudah digunakan. Jika digunakan pada saat kulit lembap, pelembap akan bekerja lebih baik,” kata dia.

Menurut dr. Yanti, pelembap tidak hanya digunakan setelah mandi, tapi bisa diaplikasikan sesering mungkin. Jika akan digunakan tanpa mandi terlebih dahulu, sebaiknya basahi kulit tanpa sabun lalu dikeringkan. Setelah itu barulah pelembap dioleskan. “Seperti tabir surya, pelembap juga jangan irit ketika menggunakannya karena kulit butuh cukup,” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus