Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang paling umum dan tidak terdiagnosis dengan baik. Indonesia termasuk yang memiliki kesadaran tingkat rendah terkait PPOK. Tidak semua penderita merasakan atau bahkan menyadari gejalanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Russell Winwood, seorang atlet triatlon yang masih aktif, berbagi pengalaman pribadinya sebagai penderita PPOK. Setelah didiagnosis mengidap PPOK, ial merasa sulit untuk melakukan rutinitas kesehariannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, hanya enam bulan setelah diagnosa, ia berhasil menyelesaikan triatlon Ironman pertamanya secara penuh dan terus berpartisipasi dalam kompetisi triatlon di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa diagnosis PPOK tidak perlu menjadi halangan penderita melakukan kegiatan favorit mereka.
Untuk pasien PPOK yang baru saja terdiagnosis, Winwood yang bekerja sama dengan Phillips, memberikan saran agar dapat tetap hidup dengan baik. Pertama, pasien harus memahami apa artinya mengidap PPOK. Pasien harus bekerjasama dengan dokter untuk membuat rencana perawatan yang disesuaikan guna membantu memonitor kemajuan.
Artikel terkait:
Kesadaran terhadap Penyakit Paru Obstruktif Kronis Masih Rendah
Kenali Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Pil Ekstrak Teh Hijau Bisa Rusak Ginjal dan Hati
Meskipun tidak ada obat untuk PPOK, ada banyak pilihan pengobatan termasuk obat resep, terapi tekanan positif saluran nafas (PAP), konsentrator oksigen portabel, dan terapi ventilasi, yang dapat membantu pasien mempertahankan kualitas hidup dengan lebih baik. Dengan meneliti dan memiliki pemahaman yang kuat tentang pilihan pengobatan yang tersedia, pasien dapat berdiskusi dengan dokter tentang rencana perawatan.
Selain itu, diet sehat sangat penting bagi penderita PPOK karena pola makan tidak sehat dapat memperburuk gejala dan mempengaruhi kemampuan beraktivitas. Nutrisi yang tepat bahkan bisa membantu pasien bernafas lebih mudah.
Terakhir, Winwood menyarankan agar melakukan olahraga. Olahraga dapat membantu memperbaiki tingkat kebugaran pernapasan kardio dengan memperkuat kelompok otot besar di dalam tubuh seseorang, sekaligus meningkatkan sirkulasi