Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Selena Gomez menghabiskan dua tahun terakhir untuk menjaga kesehatan mentalnya. Aktris dan penyanyi berusia 29 tahun itu mengalami gangguan emosional pada 2018 yang membuat dia harus menjalani terapi perilaku dialektis, suatu bentuk terapi bicara, untuk mengelola depresi dan kecemasannya. Dan dalam sebuah wawancara baru dengan InStyle, Gomez merenungkan seberapa jauh perjalanannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya sadar bahwa dunia kecil saya rumit, tetapi gambarannya jauh lebih besar daripada hal-hal yang saya tangani," katanya tentang dua tahun terakhir. "Saya memiliki masalah dengan depresi dan kecemasan, dan saya merasa sulit menjadi diri saya sendiri,” kata dia, dikutip People, Kamis, 6 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gomez awalnya menghindari berbicara tentang perjuangan kesehatan mentalnya di media sosial karena dia menyadari bahwa hidupnya penuh dengan keberuntungan. Tapi akhirnya dia terus-terusan menghadapi depresi. Jalan terbaik yang dia pilih adalah beristirahat dari semua platform media sosial.
"Pada satu titik Instagram menjadi seluruh dunia saya, dan itu benar-benar berbahaya," katanya. "Beristirahat dari media sosial adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat untuk kesehatan mental saya. Saya membuat sistem di mana saya tidak tahu kata sandi saya,” kata dia.
Tapi kebencian dan perbandingan tidak hilang begitu saja setelah dia tidak memegang ponsel. Ada saatnya perasaan aneh itu datang, tapi saat ini dia mengaku memiliki hubungan yang jauh lebih baik dengan diri sendiri.
Bintang The Only Murders in the Building itu mengatakan bahwa terapi juga membuat perubahan besar dalam kesehatan mentalnya. "Saya sangat percaya pada terapi, dan saya selalu merasa sangat percaya diri ketika saya merawat diri saya sendiri," katanya.
Kadang-kadang dia harus rela melewatkan berkumpul dengan teman-temannya ketika pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Dia tak ingin teman-temannya merasakan imbasnya. "Saya suka berada di antara teman-teman saya dan merayakan semua orang. Tapi saya harus memastikan bahwa saya baik-baik saja, tahu kan? Karena jika saya tidak baik-baik saja, aku tidak bisa baik-baik saja untuk orang lain."
Meski awalnya enggan bicara tentang kesehatan mentalnya, kini dia menjadikan topik itu sebagai bagian utama dari kariernya. Dia sering membicarakannya dalam wawancara dan sedang berupaya menciptakan kurikulum yang dapat diajarkan di sekolah untuk membantu anak-anak menjadi lebih terbuka tentang perasaan mereka.
"Saya sangat bersemangat tentang itu, dan saya ingin terus seperti itu selama sisa hidup saya," kata Selena Gomez. "Terutama sejak pandemi, ada begitu banyak orang kenalan saya yang mendambakan bantuan tetapi tidak tahu bagaimana mendapatkannya. Saya memiliki aspirasi besar untuk bidang itu dan benar-benar ingin menerapkan lebih banyak pendidikan di baliknya."
Baca juga: Hidup Lebih Bahagia di 2022, Selena Gomez Tak Peduli Lagi Komentar Orang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.