Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat keramas, sering kali rambut terlihat rontok ikut terbawa air. Ini sering menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi orang yang mengalami penipisan rambut. Apakah keramas bikin rambut rontok tambah parah?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ronda Farah, seorang dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat, mengatakan bahwa keramas tidak membuat rambut rontok. Rambut memiliki masa tumbuh dan masa rontok. Jadi, jika waktunya rontok, rambut akan tetap jatuh meskipun tidak keramas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kamu tidak dapat menghentikannya (kerontokan) dengan tidak keramas,” kata Farah, dikutip dari Well+Good.
Sampo tetap dibutuhkan untuk menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih. "Jika jarang keramas, apakah itu akan membantu menghentikan penipisan rambut? Tidak. Dan saya sebenarnya khawatir kamu bisa memperburuknya,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa jarang keramas dapat menimbulkan kemerahan, peradangan, dan membuat kulit kepala kurang sehat. Ini tidak hanya menimbulkan kerontokan rambut, tetapi sekarang juga bisa mengalami dermatitis dan peradangan, bakteri, keringat, dan minyak di kulit kepala, dan lain-lain.
Lebih dari 50 persen orang mengalami kerontokan rambut pada satu waktu. Sebagian besar dari orang-orang itu berurusan dengan androgenetic alopecia, suatu bentuk kerontokan rambut bertahap yang terjadi selama bertahun-tahun seiring bertambahnya usia. Tetapi ada juga alasan lain untuk rambut rontok, seperti stres dan penyakit rambut autoimun. Dalam sebagian besar kasus ini, salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk rambut adalah sering mencucinya agar tetap sehat.
Frekuensi pastinya biasanya tergantung pada kebutuhan rambut seseorang, kata Farah. Bagi sebagian orang, cukup tiga kali seminggu agar tidak merasa gatal, kemerahan, mengelupas, atau bersisik. Ada juga yang cukulp dua kali seminggu atau setiap hari.
Saat rambut menipis, Farah mengatakan bahwa sebaiknya sampo digunakan di kulit kepala.
"Biasanya, kami ingin pasien memfokuskan sampo pada kulit kepala, memijat ke kulit kepala, dan menghindari pada folikel rambut [atau helai]," katanya. Tapi ketika menggunakan kondisioner, justru sebaliknya. Kondisioner digunakan pada folikel rambut untuk memberi nutrisi kembali dan memperbaiki serta menyegelnya untuk mencegah penipisan.
Jika rambut rontok tidak pulih juga, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. “Ada hal-hal yang harus diuji untuk rambut. Kita perlu menguji tiroid dan kadar vitamin. Kami melihat daftar pengobatan pasien, operasi mereka, jika mereka sudah pernah terinfeksi Covid-19, semua hal itu benar-benar dapat berpengaruh.”
Baca juga: Tak Disangka 3 Hal Ini Menyebabkan Rambut Rontok
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.