Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain mengkritisi pola makan dan frekuensi olahraga, Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) mengingatkan kebiasaan masyarakat jaman sekarang yang gemar bermain gawai selama berjam-jam. Boleh saja bermain gawai tapi jangan lupa beri kesempatan bagi saraf tangan untuk istirahat sejenak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setiap 10 menit, letakkan gadget Anda. Beri waktu telapak tangan, jemari, dan pergelangan tangan untuk istirahat setidaknya 30 detik. Lalu lanjutkan lagi aktivitas Anda. Memforsir tangan untuk bermain gawai hingga berjam-jam membesarkan risiko terkena sindrom lorong karpal atau penjepitan saraf. Sindrom ini ditandai rasa baal dan nyeri yang berujung pada melemahnya otot-otot tangan,” jelas Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Pusat itu membantah anggapan bahwa wanita lebih berisiko mengalami neuropati. Namun ia mengingatkan, wanita mesti lebih hati-hati ketika berbadan dua.
Ibu hamil kerap kesemutan atau kebas. Pemicunya, kelebihan cairan di tubuh karena perubahan hormon.
“Cairan itu tertahan di beberapa bagian tubuh dan membuat aliran darah melambat. Aliran darah yang lambat mengganggu kinerja saraf,” jelasnya.
“Kalau kesemutannya hilang-timbul dan cepat diatasi, ia bisa pulih 100 persen. Kalau kesemutan itu berlangsung lama dan terus menerus, kemungkinan ia kekurangan zat besi dan vitamin B,” ungkapnya.
Jika dibiarkan, janin berpotensi mengalami gangguan saraf dan gangguan perkembangan otak. Karenanya, wanita hamil diminta tetap bergerak aktif. Pola makan mesti diperhatikan dan jika perlu mengonsumsi suplemen vitamin B,” paparnya.