Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menyemprotkan disinfektan di rumah mewah milik Eny yang selama bertahun-tahun terbengkalai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyemprotan disinfektan ini untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Ini perintah kepala dinas agar aman siapapun yang lalu lalang di depan rumah Ibu Eny," kata Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman seperti dikutip dari Antara, Kamis, 5 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah milik Eny yang selama ini tinggali bersama anaknya Tiko, terletak di Jalan Peron Nomor 48 RT 006/02 Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Gatot menerangkan ada enam personel yang melakukan melakukan disinfeksi di rumah mewah berlantai dua yang kini telah bersih dan tampak terawat itu.
"Penyemprotan seluruh ruangan dari lantai atas ke bawah sampai kamar mandi, dapur, dan bagian depan pagar," ujar Gatot.
Ia mengatakan kegiatan penyemprotan disinfektan itu berlangsung selama kurang lebih setengah jam tanpa hambatan.
Sudin Gulkarmat dan PPSU dikerahkan bantu bersihkan rumah mewah terbengkalai di Cakung, Rabu, 4 Januari 2023. ANTARA/Yogi Rachman
"Alhamdulillah obat yang kita bawa cukup sehingga semua area dapat kita jangkau. Untuk kesulitan tidak ada ya kalau hari ini hanya penyemprotan disinfektan saja," tutur Gatot.
Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur turut membersihkan rumah mewah milik Ibu Eny yang selama ini terbengkalai dan tertutup rumput dan ilalang.
Kegiatan pembersihan itu dilakukan setelah adanya permintaan dari salah satu kelompok relawan yang bersimpati dengan keadaan kediaman Ibu Eny.
Rumah tersebut ditempati Eny dan anaknya yang bernama Tiko tanpa listrik dan air selama bertahun-tahun. Kondisi rumah yang terbengkalai dan keadaan Eny serta Tiko kemudian viral di media sosial setelah ditayangkan di sebuah kanal YouTube.
Tiko selama ini merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewah mereka yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.