Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bekasi - Banjir kiriman dari Bogor melanda Kota Bekasi, Rabu dinihari, 7 Februari 2018. Sejumlah permukiman di bantaran Kali Bekasi terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter, sehingga puluhan keluarga terpaksa mengungsi ke dataran tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hasil pengamatan Tempo, salah satu permukiman yang kebanjiran adalah Kampung Teluk Pucung, Bekasi Utara. Ketinggian air di sana mencapai satu meter dan merendam ratusan rumah warga. "Karena luapan dari Kali Bekasi," kata pengurus RT di sana, Himim, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, hanya beberapa orang yang mengungsi ke musala meski rumah mereka terendam banjir hingga satu meter. Sebagian besar korban banjir memilih tetap bertahan di rumah. "Rumah sudah ada yang ditinggikan dan dibuat dua lantai," ujar Himim.
Himim mengatakan banjir kerap melanda lingkungannya jika debit Kali Bekasi tinggi. Letak permukiman mereka memang berada di dataran rendah serta tak ada tanggul pembatas. Sepanjang 2018, kata dia, banjir baru kali ini terjadi karena kiriman dari Bogor. "Air mulai surut pagi hari," katanya.
Selain di Teluk Pucung, banjir menyergap permukiman warga di Gang Mawar, Jalan Kartini, Bekasi Timur. Ketinggian banjir akibat luapan air Kali Bekasi mencapai 60 sentimeter. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siaga di lokasi tersebut.
Adapun banjir luapan Kali Bekasi di Perumahan Pondok Gede Permai hanya menggenangi jalan. Begitu juga di Perumahan Vila Jatirasa.
Data dari BPBD Kota Bekasi, debit air Kali Bekasi meningkat signifikan. Ketinggian muka air mencapai 550 sentimeter, padahal normalnya hanya 450 sentimeter.
Wakil Satuan Tugas BPBD Kota Bekasi Karsono mengatakan pihaknya menerjunkan ratusan personel siaga di lokasi rawan banjir untuk membantu evakuasi warga. "Logistik cukup aman," katanya.