JAKARTA — Ibarat mendengar geledek di siang bolong, Amanda—bukan nama sebenarnya—kaget mendengar kabar hasil tes usap PCR miliknya, kemarin, 26 Januari. Amanda dinyatakan positif
Covid-19 berdasarkan hasil tes usap PCR yang ia jalani pada Senin, 24 Januari lalu.
Â
Segera ia mengirim kabar kepada kawan-kawannya untuk waspada. Sebab, pada Sabtu, 22 Januari lalu, Amanda sempat kongko bareng di sebuah festival bertema animasi khas Jepang, Animetoku, di Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Â
Amanda adalah pehobi cosplay atau peniru kostum karakter animasi dan video game Jepang. Ia dan beberapa teman sesama cosplayer tampil dalam acara tersebut. Kabar buruk lainnya, empat kawan Amanda yang hadir dalam acara tersebut juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Â
Amanda khawatir jumlah kasus positif dari peserta cosplay dalam acara Animetoku bisa bertambah. Sebab, masih ada beberapa kawan Amanda yang menunggu hasil tes PCR. "Ada beberapa yang hasilnya negatif," kata Amanda ketika dihubungi kemarin, 26 Januari.
Â
Walhasil, sejak kemarin Amanda menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Beruntung, gejala yang ia alami sudah membaik. Sebab, pada Ahad, 23 Januari lalu, atau sehari sebelum menjalani tes PCR, ia sempat merasa pusing dan demam. "
Puskesmas Kepala Gading sudah menghubungi saya untuk
tracing," kata Amanda.
Â
Amanda mengaku tak tenang menjalani isolasi mandiri. Sebab, ia khawatir ada pengunjung lain di Animetoku yang tertular Covid-19. Terlebih, Amanda dan kawan-kawan cosplayer sempat dikejar-kejar para fan karakter dalam acara tersebut. Para fan ingin meminta berfoto dan video bersama.Â
Â
"Ada yang diikuti fan sampai ke toilet. (Toilet) itu salah satu titik yang paling ramai," kata Amanda sambil menunjukkan sebuah video singkat yang menunjukkan puluhan orang yang antre meminta berfoto.
Â
Â
Kerumunan dalam acara Animetoku di Mall of Indonesia (MOI), Jakarta Utara, 22 Januari 2022. Istimewa
Namun Amanda menegaskan bahwa, selama bertemu dengan fan, ia dan
cosplayer lain tak pernah membuka masker. Sebab, salah satu isi peraturan di lokasi Animetoku adalah mewajibkan semua orang memakai masker. Namun Amanda mengatakan situasi di arena Animetoku memang terlalu ramai. Memang mungkin kesalahan kami adalah ketika berfoto tidak jaga jarak," kata dia.
Â
Salah seorang pengunjung Animetoku, Via, mengaku sudah mendengar kabar bahwa sejumlah cosplayer terkonfirmasi positif Covid-19. Informasi tersebut ia peroleh dari komunitas pencinta cosplay.
Â
Meski begitu, Via belum merasa khawatir. Sebab, saat berada dalam acara Animetoku, ia selalu memakai masker dan berusaha jaga jarak. Via belum memutuskan untuk melakukan karantina mandiri. Sebab, ia merasa masih dalam keadaan sehat. Belum lagi perempuan berusia 15 tahun itu masih harus mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. "Saya akan izin tidak sekolah apabila ada gejala yang muncul," kata Via ketika dihubungi, kemarin.
Â
Via mengaku sedih mendengar kabar bahwa sejumlah
cosplayer positif terjangkitÂ
Covid-19. Meski begitu, ia paham bahwa para
cosplayer sudah berusaha memakai masker dan menjaga jarak ketika beraksi di Animetoku.Â
Â
Namun apa daya, jumlah pengunjung terlalu ramai. Via mengatakan, saking ramainya, arena Animetoku sampai melebar ke lantai dua mal. "Lantai pertama banyak yang jual merchandise dan lainnya itu ramai banget. Akhirnya cosplayer disuruh naik ke lantai dua. Kalau ada yang mau berfoto, harus ke lantai atas," tutur Via.
Â
Karena membeludaknya jumlah pengunjung Animetoku pada Sabtu lalu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta sempat mengeluarkan peringatan tertulis. Peringatan tertulis tersebut diberikan kepada panitia acara dan pengelola MOI.Â
Â
Camat Kelapa Gading Darmawan mengatakan agenda Animetoku di MOI sudah mengantongi izin. Namun masalah terjadi ketika animo pengunjung terlalu tinggi. Untuk menghindari kerumunan pengunjung yang semakin banyak, panitia memutuskan untuk membatalkan agenda lomba cosplay. "Ada beberapa di mal sudah mulai ada kegiatan seperti itu, tapi semuanya terjaga antisipasinya," kata Darmawan dikutip dari Antara, Selasa, 25 Januari lalu.
Â
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengaku belum mendapat informasi perihal temuan kasus positif dari peserta cosplay acara Animetoku di MOI, Kelapa Gading. Ia masih akan melakukan pengecekan. Meski begitu, Yudi menegaskan bahwa pihaknya tak akan kendur melakukan prosedur 3T: testing, tracing, dan treatment. "Kasus aktif di Jakarta Utara hingga 25 Januari sebanyak 980 kasus," kata dia ketika dihubungi kemarin.
Â
Adapun pihak manajemen MOI belum memberikan tanggapan perihal temuan positif Covid-19 pada peserta cosplay Animetoku. Manajemen MOI yang dihubungi Tempo, kemarin, hanya memberikan rilis media. Dalam rilis tersebut, manajemen mal menyatakan akan lebih memperketat protokol kesehatan setelah mendapat imbauan dari Satpol PP Provinsi DKI Jakarta setelah terjadinya kerumunan di acara Animetoku.
Â
Sebagai contoh, ke depannya pengelola MOI akan lebih memaksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, melakukan sistem buka-tutup akses masuk pengunjung, hingga melakukan teguran persuasif kepada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan. "Khususnya di lantai GF untuk selalu menjaga jarak dan menggunakan masker selama berada di area tersebut," demikian isi siaran pers tersebut.
Â
Adapun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, berharap Pemerintah Provinsi membuat aturan baru yang bisa memperketat kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Sebagai contoh, mewajibkan panitia dan semua orang yang terlibat dalam sebuah acara untuk melakukan tes usap antigen dua kali dalam rentang waktu tiga hari setelah acara. "Ini upaya mencegah kegiatan tanpa pengawasan," kata Gilbert ketika dihubungi, kemarin.
Â
Selain itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut menyebutkan pihak MOI selaku penyedia tempat acara harus bertanggung jawab. Sebab, mereka berani menyediakan tempat dalam kondisi pandemi belum usai. "Bentuk sanksi dari Pemprov DKI harus jelas dan ada aturan yang menjadi acuan," kata Gilbert.
INDRA WIJAYA