Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setrap menggigit ular

Puluhan orang menyerbu smp yoka sentani, irian jaya. guru m sinaga menghukum roy okoka,15, hingga pingsan karena disuruh menggigit ular. binatang itu sebelumnya dipakai si murid menakut-nakuti murid cewek.

16 Oktober 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAKAL itu fatal bagi Roy Okoka, 15 tahun, siswa kelas II SMP Negeri Yoka Sentani, Irian Jaya. Saat jam istirahat, di celah riuhnya para murid bermain di pekarangan, Roy buang air kecil ke belakang. Ketika akan kembali bergabung dengan kawan- kawannya, di tengah jalan ia melihat ular sepanjang 30 cm. Satwa berbisa itu sudah tidak bergerak. Roy lalu mencokoknya. Dan iseng, ia membuang ular tadi ke tengah kerumunan murid cewek. Akibatnya, mereka riuh terpekik histeris. Melihat itu, Roy malah riang. Bangkai ular tadi dipungutnya lagi dan ia terus mengejar kawan-kawannya yang makin ketakutan. Kejadian ini akhirnya dipergoki seorang guru, Nyonya M. Sinaga. Murid jail itu dipanggilnya dengan suara melengking. Giliran Roy kini jadi ketakutan. Cepat-cepat ular itu dibuangnya. ''Kau ambil kembali ularnya,'' ujar Ibu Guru Sinaga. Saat itu juga Roy disetrap. Sang guru menyuruhnya menggigit ular itu sampai putus. Namun, Roy tidak cepat mematuhi perintah tersebut. Beberapa kali dihardik disaksikan kerumunan teman- temannya baru Roy menggigit bangkai ular itu. Tes! Putus. Tak lama kemudian anak keempat dari tujuh bersaudara itu sempoyongan. Lalu pingsan. Bocah ini kemudian diusung ke kantor sekolah. Dengan bantuan beberapa guru, Roy siuman. Begitu merasa agak segar, dia langsung lari tanpa pamit. Setiba di rumah, Roy mengadu. Mendengar itu, orang tuanya serta seluruh kerabat Okoka kontan menyerbu SMP Yoka Sentani. Mereka melempari sekolah tersebut. Serangan dapat dihentikan setelah datang satu regu keamanan. Dan seperti dilaporkan Mochtar Touwe dari TEMPO pekan lalu, yang mengutip koran setempat, Cenderawasih Pos, ternyata Ibu Guru Sinaga membantah cerita Roy. ''Saya hanya menyuruh dia membuang ular itu,'' katanya. Namun, menurut wakil kepala sekolah, persoalan akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan, dihadiri pihak keamanan dan beberapa tokoh adat setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus