Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Libur lebaran di kawasan Puncak menyisakan sampah yang menumpuk di beberapa titik. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor telah mengantisipasi hal ini dengan tetap melaksanakan pengangkutan sampah di kawasan wisata itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengangkutan sampah di kawasan Puncak disesuaikan dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Polres Bogor. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ciawi pada DLH Kabupaten Bogor, Rudi Andriyansah mengatakan pengangkutan dilakukan pada malam hingga dini hari agar petugas tidak terjebak rekayasa lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Meski libur lebaran, kami tetap masuk. Karena kalau libur, siapa yang mau angkut sampah? Menghindari terjebak di jalan, petugas tim angkut sampah kami tukar waktu pelaksanaan nya dari siang ke malam atau dini hari," ujar Rudi.
Dia mengatakan, pada siang hari petugas tidak melakukan pengangkutan sampah. "Kami belajar dari libur tahun baru," kata dia pada Jumat, 6 Mei 2022.
Menurut Rudi, untuk mengangkut sampah di semua tempat pembuangan sampah sementara di jalur Ciawi-Cisarua, pihaknya mengerahkan 7 unit dump truck dengan kapasitas 9 kubik.
Setiap hari, kata dia, semua truk itu terisi penuh sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Galuga. Rudi mengatakan, selama libur lebaran ini terjadi kenaikan volume sampah, tapi jumlahnya tidak signifikan.
"Volume sampah masih terkendali, ada kenaikan tapi gak begitu terlalu. Kenaikan paling sekitar 7 hingga 9 kubik sampah per hari nya, itu terkendali," ujar dia.
Sampah yang dibuang oleh masyarakat terdiri dari sampah rumah tangga hingga sektor pariwisata. "Meski kunjungan wisatawan banyak ke Puncak, kondisi sampah aman dan tidak ada lonjakan," kata Rudi.
M.A MURTADHO