Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sofyan Tsauri meminta publik tidak terkecoh dengan pernyataan Aman Abdurrahman yang mengutuk aksi teror bom Surabaya. “Jangan terkecoh sama mengutuknya, tapi ajarannya,” ujar Sofyan Tsauri kepada Tempo, Jumat, 25 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sofyan, mantan narapidana terorisme, mengatakan Aman Abdurrahman telah menyebarkan ajaran radikal kepada pengikutnya, anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Walaupun Aman Abdurrahman mengaku tidak mengetahui secara langsung rencana serangan bom bunuh diri di Surabaya. “Tetap beliau (Aman Abdurrahman) memberikan fatwa,” kata Sofyan yang ditahan akibat pelatihan teroris di Aceh.
Menurut Sofyan, pernyataan pemimpin JAD itu dalam pembelaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hanya dalih.
Dalam sidang pada Jumat, 25 Mei 2018, Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman mengecam aksi bom bunuh diri di Surabaya yang terjadi pada 13-14 Mei 2018.
“Kejadian di Surabaya itu adalah tindakan dari orang-orang yang sakit jiwanya," kata Aman Abdurrahman saat membacakan pleidoi.
Dia menjadi terdakwa kasus teroris bom Sarinah, bom Kampung Melayu, bom gereja Samarinda, hingga penusukan polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Jaksa menuntut Aman Abdurrahman dihukum mati karena menjadi otak dari sejumlah aksi terorisme tersebut.