Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Warga Kota Depok digegerkan dengan suara dentuman yang menggelegar di udara. Tidak hanya sekali, kurang lebih ada 5 kali dentuman yang terdengar di berbagai penjuru pada Senin, 16 Mei 2022 pagi sekitar pukul 08.00.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilihat dari postingan akun instagram @depok24jam, warga di wilayah Kecamatan Cimanggis, Cilodong, Sukmajaya, Pancoran Mas hingga Beji mendengar dentuman tersebut. “Iya kedengaran, rumah saya di daerah Ratujaya,” kata warganet @puji_niniek.
Para warga mengira dentuman itu merupakan fenomena alam, karena sehari sebelumnya Kota Depok dilanda angin puting beliung disertai hujan deras. Akibatnya, Kota Belimbing itu porak poranda.
Saat dikonfirmasi, rupanya dentuman itu berasal dari Markas Divisi Infanteri 1 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Cilodong. Anggota Divif 1 Kostrad Serka Iyus Supyandi membenarkannya.
Iyus menjelaskan, dentuman itu bukanlah fenomena alam, melainkan berasal dari salah satu persenjataan yang dimiliki oleh Divif 1 Kostrad yakni meriam 76 mm.
Meriam itu sengaja dibunyikan sebagai salah satu rangkaian gladi bersih Divif 1 Kostrad untuk mempersiapkan acara serah terima jabatan yang akan dilakukan pada Selasa 17 Mei 2022.
“Betul (dentuman meriam), tadi gladi bersih serah terima jabatannya besok," kata Iyus dikonfirmasi.
Iyus mengatakan, dentuman meriam merupakan prosesi yang selalu digunakan dalam upacara serah terima jabatan Pangdiv 1 Kostrad. Nantinya akan ada serah terima jabatan dari Panglima Divisi (Pangdivif) Mayor Jenderal Dedi Kusmayadi kepada Brigadir Jenderal Bobby Rinal Makmun sebagai Pangdivif baru.
Bukan hanya meriam 76 mm, dentuman juga berasal dari Trinitrotoluene atau TNT yang merupakan persenjataan yang dimiliki oleh Divif 1 Kostrad dalam medan pertempuran. "Kemungkinan besok ada ada suara dentuman kembali, tolong disampaikan kepada warga untuk tidak panik," tutup Iyus.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA