Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Mereka Bicara tentang Tamsis

Alumnus dan mantan pengurus berbicara tentang perkembangan Perguruan Tamansiswa yang memasuki usia 100 tahun.

9 Juli 2022 | 00.00 WIB

Butet Kartaredjasa di Jakarta, November 2017. Dok.TEMPO/Wildan Aulia Rahman
Perbesar
Butet Kartaredjasa di Jakarta, November 2017. Dok.TEMPO/Wildan Aulia Rahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pendapat kritis alumnus Tamansiswa tentang lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hadjar Dewantara ini.

  • Mereka gusar melihat perkembangan Tamansiswa yang memasuki usia 100 tahun.

  • Tamansiswa beserta majelis luhurnya harus meninggalkan budaya feodal.

BANYAK alumnus dan mantan pengurus Tamansiswa adalah seniman dan penulis ternama. Mereka gusar melihat perkembangan Tamansiswa. Mereka berharap momen satu abad usia Tamansiswa bisa menjadi titik balik bagi kebangkitannya. Tamansiswa alias Tamsis beserta majelis luhurnya harus meninggalkan kultur feodal. Juga kembali memproduksi gagasan-gagasan kebudayaan dan kebangsaan yang segar, kreatif, humanis, dan aktual.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus