Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Cuaca panas terik menjadi buah bibir belakangan ini, tak terkecuali di Kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan. Dalam wilayah megapolitan Jabodetabek, Kota Bogor memiliki suhu udara harian terendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi itu tak terjadi belakangan ini. Cuaca panas dan suhu udara hingga 36 derajat ditunjukkan terukur pula di Kota Bogor menurut aplikasi cuaca di ponsel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia menerangkan, panas terik tak lepas dari pengaruh El Nino. Fenomena anomali suhu muka air di Samudera Pasifik itu menyebabkan curah hujan berkurang di wilayah Indonesia karena minimnya awan yang terbentuk.
"Sebenarnya kondisi suhu di wilayah Bogor masih normal, tapi karena tidak ada pembentukan awan di atas, ini yang menyebabkan cuaca terasa lebih panas," kata dia saat dihubungi, Jumat 29 September 2023.
Berdasarkan pantauan BMKG, suhu udara di Kota Bogor hari ini berkisar 18 hingga 34 derajat celsius dengan kelembapan udara berkisar 45-94 persen. Angin secara umum bertiup dari utara dan selatan dengan kecepatan 5-40 km/jam.
“Sebenarnya kondisi ini yang tadi saya bilang, termasuk normal karena memang kondisi cerah tidak berawan, sehingga sinar matahari tidak ada penghalang,” kata Rakhmat lagi. Menurut dia, kondisi tanpa penghalang awan itu yang menyebabkan cuaca panas.
Prediksi cuaca BMKG, pada Jumat pagi antara pukul 07 hingga 13 WIB, wilayah Bogor memang cerah. Sedangkan siang dan sore antara pukul 13.00 hingga 19.00 WIB terpantau cerah berawan. Pada siang dan sore itu disebutkan ada potensi hujan ringan pada skala lokal dan durasi singkat di sebagian wilayah.
Menurut Rahmat, berdasarkan pantauan satelit, wilayah Bogor dan sekitarnya akan kembali diguyur hujan sekitar Oktober dan November. "Hujan akan turun diperkirakan mulai awal oktober besok," kata dia.