Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah di Pulau Jawa akan cerah dan berawan selama dua hari ke depan. Prakirawan Cuaca BMKG, Agita Vivi, mengatakan kondisi itu disebabkan oleh gerak semu tahunan matahari. Suhu udara pada siang hari atau saat matahari mencapai zenith (sudut vertikal) bakal terasa sangat panas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Intensitas sinar matahari meningkat karena jatuh tegak lurus dan mengakibatkan suhu udara di siang hari lebih panas," kata Agita dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Pulau Jawa, ujar Agita, gerak semu tahunan matahari terjadi dua kali dalam setahun. Namun, gerak matahari bukan faktor utama penentu cuaca. Fenomena meteorologi yang paling mempengaruhi cuaca adalah kelembaban udara, tekanan atmosfer, dan kondisi angin.
Menurut Agita, beberapa wilayah di Indonesia sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Gejala peralihan itu adalah cuaca terik pada siang hari dan potensi hujan pada sore hingga malam hari.
BMKG juga mencatat variasi suhu maksimum Indonesia mencapai 33-37 derajat celcius selama sepekan terakhir. Kondisi suhu panas diprediksi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah pesisir Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Kalimantan tengah, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, hingga Sulawesi Selatan.
Mewakili BMKG, Agita mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi suhu yang tinggi. “Jika beraktivitas di luar bisa menggunakan tabir surya dan memperbanyak minum supaya tidak dehidrasi,” katanya.
Pilihan Editor: X Gagal Menghindari Denda Keselamatan Anak di Australia, Harus Membayar Rp 6,2 Miliar
.