Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sultan Nilai Korupsi Cederai Keikhlasan Berkurban

"Hasil kurban yang diperoleh dengan cara korupsi akan mengkhianati semangat keikhlasan berkurban," kata Sultan Hamengku Buwono X.

12 September 2016 | 11.22 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X, berikan sambutan atas logo baru Jogja istimewa di kompleks kantor Gubernur DI. Yogyakarta, 5 Februari 2015. TEMPO/Suryo Wibowo
Perbesar
Sri Sultan Hamengkubuwono X, berikan sambutan atas logo baru Jogja istimewa di kompleks kantor Gubernur DI. Yogyakarta, 5 Februari 2015. TEMPO/Suryo Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan orang memadati kawasan Alun-alun Utara, yang berada di depan Keraton Yogyakarta, untuk menggelar salat Idul Adha 1437 Hijriah/2016 pada Senin, 12 September 2016.

Tampak di barisan terdepan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi menantunya, Kanjeng Pangeran Hario Wironegoro, suami dari anak pertama Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi.

Jumlah warga yang melaksanakan salat id kali ini tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mereka membeludak menggelar salat sampai kawasan lingkar jalan Alun-alun. Imam dan khotib salat id di Alun-alun Utara Yogya ini adalah H Taufiqurohman. 

Seusai salat, Sultan dan para ulama menggelar pertemuan silaturahmi di Gedung Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia yang tidak jauh dari Alun-alun Utara. Dalam silaturahmi itu, kepada para ulama, Sultan mengatakan bahwa semangat berkurban seharusnya dilandasi jiwa yang bersih dan ikhlas.

"Hasil kurban yang diperoleh dengan cara korupsi akan mengkhianati semangat keikhlasan berkurban. Ini yang harus selalu dikedepankan saat merayakan hari raya kurban itu," ujar Sultan.

Sultan menambahkan, makna berkurban perlu direnungkan lagi agar tidak hanya berhenti pada semangat pengorbanan benda dan saat Hari Raya Idul Adha. "Berkurban juga soal jiwa raga seperti yang dilakukan pendiri bangsa dalam keseharian untuk mewujudkan bangsa merdeka," katanya.

Ketua Dewan Takmir Masjid Gedhe Kauman Budi Setiawan mengatakan, pada Idul Adha ini, pengurus telah menerima sumbangan tak kurang dari 21 ekor kambing dan 12 ekor sapi. "Pembagian daging kurban kami lakukan untuk warga tak mampu di lima kabupaten/kota, termasuk Kota Magelang, Jawa Tengah," tuturnya.

Budi menuturkan, seekor sapi setelah dipotong bisa menjadi 300 paket daging untuk disumbangkan. Sedangkan seekor kambing bisa menjadi 20 paket.

Seusai perayaan salat id, hujan gerimis langsung turun di wilayah Alun-alun Utara dan sekitarnya. Namun pelaksanaan pemotongan kurban terus berjalan tanpa kendala.

PRIBADI WICAKSONO

Baca:
Warga Luar Batang Tolak Pemberian Hewan Kurban dari Ahok
Khotib Mesjid Istiqlal: Kurban Memupuk Solidaritas Publik


 


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Riza

Budi Riza

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus