Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mulai kekurangan tenaga penyuluh pertanian karena tidak ada lagi rekrutmen profesi itu. Koordinator Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Selatan Oerip Syariffudin mengatakan pada saat ini sejumlah aparat sipil negara (ASN) penyuluh pertanian masuk masa pensiun.
"Saat ini jumlah ASN penyuluh di wilayah Jakarta Selatan ada 10 orang, ada tiga penyuluh tenaga bantu, belum diangkat jadi ASN," kata Oerip Syariffudin di Jakarta Selatan, Senin 30 November 2020.
Berdasarkan aturan Kementerian Pertanian, idealnya ada satu penyuluh pertanian untuk satu desa. Jika di Jakarta Selatan terdapat 65 kelurahan, jumlah penyuluh seharusnya disesuaikan dengan jumlah desa atau kelurahan.
Oerip mengatakan dirinya juga akan memasuki masa pensiun pada November 2021. Hingga kini belum ada kepastian siapa yang akan menggantikan dirinya di BPP Sudin KPKP Jakarta Selatan.
Jumlah ASN penyuluh yang akan pensiun akan bertambah dua orang pada 2022, sehingga hanya tersisa enam penyuluh ASN untuk wilayah Jakarta Selatan.
"Kondisi saat ini, aturan terkait satu penyuluh satu desa sepertinya sulit tercapai. Jumlah antara penyuluh yang memasuki masa pensiun dengan penerimaan tenaga penyuluh tidak sesuai," ujarnya.
Menghadapi situasi seperti itu, penyuluh pertanian yang ada di Jakarta Selatan mengajak petani binaan untuk menjadi penyuluh swadaya.
Penyuluh swadaya memiliki tugas pokok dan fungsi membantu penyuluh pertanian Pemerintah Kota Jakarta Selatan yang jumlahnya berkurang.
"Jadi ketika penyuluh ASN berkurang jumlahnya, diharapkan penyuluh swadaya ini muncul," kata Oerip.
Menurut Oerip, saat ini peran penyuluh pertanian sangat penting dan strategis, terlebih di masa pandemi. Banyak masyarakat yang mulai mengisi waktu luang untuk bercocok tanam.
Baca juga: Lestarikan Buah Khas, Jakarta Selatan Minta Tiap Rumah Tanam Alpukat Cipedak
Penyuluh pertanian saat ini juga tidak hanya memiliki keahlian di bidang pertanian saja, melainkan juga budidaya ikan dan ternak. "Penyuluh sangat dibutuhkan sebagai ujung tombak pembinaan ke masyarakat yang serba bisa, baik produk pertanian, maupun pertanian secara luas," kata Oerip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini