Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tak Keberatan Tergusur PIK 2, Warga Kampung Tanah Preman: Kami Sudah Lelah

Selain tukar tanah seluas lahan milik warga, pengembang PIK 2 juga akan membayar bangunan warga per meter.

16 Agustus 2023 | 05.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tembok beton memisahkan kawasan PIK 2 dengan Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Pembangunan kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK 2) membuka peluang bisnis bagi Buang Jamalulayel, warga Desa Lemo, Kabupaten Tangerang. Dengan langkah bersemangat, Buang menunjukkan kontrakan empat pintu di depan rumahnya di Kampung Tanah Preman, Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lelaki 45 tahun yang bekerja sebagai nelayan ini membuka satu persatu pintu kontrakan dan memperlihatkan kamar petak sekitar berukuran 4 x 4 meter. "Alhamdulillah kontrakan ini sekarang sudah terisi penuh, dan ini menjadi sumber pendapatan baru saya," ujar Buang kepada Tempo di lokasi, Kamis, 10 Agustus 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyebutkan, tarif kontrakan sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu per orang setiap bulan. Satu kamar kontrakan bisa dihuni 2-4 orang. 

Menurut Buang, penghuni kontrakannya adalah para pekerja bangunan di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK 2) yang berada persis di belakang rumah Buang. Antara rumah Buang dan kawasan PIK 2 hanya dibatasi tembok beton setinggi 2 meter dan jalan kampung dengan lebar 6 meter.  

Buang mulai membangun kontrakan itu sejak 2019 ketika kawasan PIK 2 mulai dibangun di Desa Lemo. Dia memanfaatkan lahan di depan rumahnya menjadi kontrakan secara bertahap.

"Sejak itu saya sudah tidak melaut lagi. Karena kalau melaut pendapatan saya paling besar Rp 100 ribu, tapi kalau sekarang sudah lebih dari cukup," ujar ayah anak tiga ini. 

Namun, kontrakan, rumah dan perkampungan yang Buang tempati tersebut akan tergusur oleh pembangunan kawasan PIK 2. Mereka tinggal menunggu waktu untuk meninggalkan kampung Tanah Preman itu. 

Selanjutnya warga siap digusur dan direlokasi....

Siap Digusur dan Direlokasi 

Buang yang merupakan Ketua RW di RT 01, 02 dan O3 kampung Tanah Preman itu mengatakan dia dan 184 kepala keluarga lainnya akan tergusur dan dipindahkan dari kampung itu. "Kami akan pindah di tempat relokasi yang baru di Kampung Kulon, masih di desa Lemo juga," kata Buang.  

Menurutnya, pengembang PIK 2 telah menyiapkan lahan seluas 5 hektar untuk pemukiman baru kampung berpenduduk 3000 jiwa itu. Dia menyebutkan, jika warga kampung, pemerintah desa Lemo dan pengembang PIK 2 telah sepakat soal relokasi itu.  

Warga menukar tanah mereka di lahan yang baru sesuai luas lahan yang mereka miliki di kampung Tanah Preman. Pengembang PIK 2 juga akan membayar bangunan milik warga per meter. "Per meternya dari Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, tergantung kondisi bangunannya," kata Buang.  

Hasil ganti rugi bangunan itulah yang nantinya dijadikan warga untuk membangun rumah baru di tempat relokasi." Besaran ganti rugi itu sudah disetujui warga. Saya berharap dengan nilai ganti rumah dan kontrakannya itu bisa membangun kembali kontrakan dan rumah di tempat relokasi," kata Buang.

Saat ini, proses pengukuran bangunan warga sedang dilakukan. "Saya dan warga kampung berharap di tempat yang baru kami bisa tinggal berdampingan, kampung kami dilengkapi jalan yang bagus dan ada fasilitas air bersihnya," kata Buang. 

Warga Sepakat Direlokasi Karena Kampung Mereka Selalu Kebanjiran 

Menurut Buang, alasan warga menerima kesepakatan relokasi karena kampung Tanah Preman yang telah ditempati keluarga mereka turun temerun sejak tahun 1960 itu selalu kebanjiran. "Kampung kami sejak dulu memang langganan banjir, kalau rob air laut naik rumah kami kebanjiran, begitu juga kalau hujan deras," ujarnya.  

Jika banjir, kata Buang, air baru surutnya setelah berhari-hari. "Saya dan warga di sini sudah lelah selalu kebanjiran," ujarnya. Menurutnya, jika banjir melanda, ketinggian air setinggi dengkul kadang merendam rumah mereka.

Selanjutnya warga kampung berharap bisa bekerja di PIK 2...

 

Berharap Warga Kampung Bekerja di PIK 2 

Buang juga berharap, anak anak warga kampung Preman bisa bekerja di kawasan PIK 2 sesuai dengan keterampilan mereka. "Harapan kami, anak anak bisa bekerja. Jadi bukan penonton tapi jadi pemain. Pekerjaan disesuaikan dengan pendidikan." 

Fatimah, 40 tahun warga Kampung Preman yang lain juga tidak keberatan pindah dari kampung itu. "Kami juga sudah lelah tinggal di sini, selalu kebanjiran," kata pemilik warung kelontong ini.  

Menurut Fatimah, banjir di kampung itu sudah seperti langganan. Jika air laut meninggi, pemukiman mereka dilanda banjir rob sampai berhari hari. Ketika hujan deras, jalan dan rumah mereka juga terendam air. "Tingginya sampai selutut, capek juga dengan kondisi seperti ini," ucapnya. 

Fatimah mengaku dia sudah menukar tanahnya seluas 200 meter untuk rumah mereka di Kampung Pulo. "Saya mau buka warung juga di sana. Semoga di sana tidak banjir lagi. Saya bisa tinggal berdampingan dengan sanak saudara saya," kata Fatimah. 

Buang dan Fatimah adalah dua dari 235 kepala keluarga di kampung Gandasari dan Kampung Tanah Preman  Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang yang akan direlokasi karena kampung mereka selalu kebanjiran dan tergusur oleh pembangunan kawasan PIK 2.

"Warga akan direlokasi di tanah milik pengembang PIK 2 di Kampung Kulon," ujar Kepala Desa Lemo, Satria, kepada Tempo, Senin 14 Agustus 2023.  

Menurut Satria, lahan seluas 5 hektar telah disiapkan untuk pemukiman lebih dari 3000 jiwa warga desa yang selama ini langganan banjir rob dan banjir ketika hujan deras. Menurutnya, warga yang akan direlokasi ke tempat baru itu sebanyak 50 kepala keluarga dari kampung Gandasari dan 185 Kepala Keluarga dari warga RT 01,02, 03 Kampung Tanah Preman.   

Warga Dibuatkan Kavling Seperti Kompleks Perumahan  

Satria menjelaskan, di tempat relokasi warga desa Lemo akan dibuatkan kavling seperti kompleks perumahan. Di kawasan itu, kata dia, akan dilengkapi infrastruktur yang memadai seperti jalan, saluran air hingga air bersih. "Dengan konsep ini warga bisa tinggal berdekatan seperti di kampung yang lama," ucapnya.  

Kampung Tanah Preman dan Gandasari merupakan  dua dari 8 kampung Desa Lemo Kecamatan Teluknaga. Desa Lemo masuk kawasan pengembangan PIK 2. Saat ini, sebagian besar pembangunan kawasan perumahan dan bisnis PIK 2 telah merambah desa berpenduduk 7.528 jiwa itu.  

JONIANSYAH HARDJONO 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus