Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memilih talenan untuk memotong bahan makanan ternyata tak sesederhana yang dikira. Ada dua pilihan bahan talenan yang tersedia di pasaran, yaitu kayu dan plastik. Mana yang sebaiknya dipilih? Berapa lama harus diganti?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Talenan kayu dan plastik punya plus minus masing-masing. Talenan plastik lebih mudah dirawat. Tapi, talenan jenis ini disebut lebih berisiko menyimpan bakteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebaliknya, talenan kayu dianggap lebih higienis. Penelitian Dean O. Cliver dari University of California, Amerika Serikat, menemukan bahwa talenan kayu mengandung lebih sedikit bakteri, terutama salmonella dan E. Coli. Bakteri dari bahan makanan mentah seperti daging akan tenggelam di kayu, mereka tidak dapat berkembang biak dan akhirnya mati.
Sementara pada talenan plastik, bakteri akan terjebak di bekas goresan pisau. Bakteri ini sulit dibersihkan meskipun dengan mesin pencuci piring. Itu sebabnya, para ahli menyarankan menyiram talenan dengan air panas setelah digunakan.
Selain itu, talenan kayu yang terbuat dari bahan keras, seperti kayu maple, memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap keausan sehingga tidak perlu sering diganti. Kalaupun aus, talenan ini masih bisa digunakan lebih lama.
Baca: Cegah Risiko Virus Corona, Bijak Pakai Pisau dan Talenan di Dapur
Tapi, talenan apa pun yang Anda gunakan, jangan lupa bersihkan setiap hari. Sebab, alat dapur ini bisa mengandung bakteri dari sisa bahan makanan yang bisa menginfeksi keluarga.
Selain itu, jangan lupa menggantinya jika sudah digunakan terlalu lama. Indikasinya adalah ketika permukaan talenan sudah kasar.
Satu hal lagi, pisahkan talenan khusus untuk memotong daging atau sayuran mentah dengan talenan untuk buah-buahan atau makanan siap saji. Ini akan mengurangi risiko kontaminasi silang.
TIMES OF INDIA | HUFFINGTON POST