Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kinderflix, sebuah konten edukatif untuk anak usia di bawah lima tahun, memberikan tanggapannya di media sosial atas komentar-komentar pelecehan seksual yang sering mereka dapatkan. Khususnya, komentar dewasa yang ditujukan kepada Anisa Rostiana selaku pembawa acara dalam program tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“...kita sangat senang sekali dengan antusias KinderParents yang ikut berinteraksi saat menonton video kita, tapi kita sangat sedih dengan adanya komentar yang bertujuan negatif (seperti seksualisasi) untuk Kak Nisa & Friends…” tulis caption Instagram @kinderflix.idn dalam unggahannya Minggu, 5 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kinderflix merupakan konten untuk menemani tumbuh kembang balita yang terinspirasi dari program Miss Rachel asal Amerika. Kinderflix baru dibentuk satu bulan lebih oleh influencer Delfano Charies yang menayangkan Kak Nisa sebagai Miss Rachel versi Indonesia.
Meski baru dibuat, pengaruhnya terbilang besar karena jumlah pengikut dan tayangan videonya sering ditonton di media sosial seperti Youtube dan TikTok. Namun, konten tersebut dianggap salah target pasar karena lebih sering dikomentari warga net usia pria dewasa atau bapak-bapak dengan komentar yang kurang pantas.
Misalnya, akun-akun di media sosial TikTok ini yang mengatakan, ‘terimakasih dek udah nemenin om’ atau ‘aku bayi tua sangat berterima kasih kak nisa… yeee’. Ada juga komen, ‘konten edukatif sangat cocok untuk balita di bawah 30 tahun’.
Melihat komentar tersebut Anisa mengaku sedih dan merasa dihina. Ini seperti yang dituturkannya dalam siniar milik Zaskia Sungkar bersama Teuku Wisnu pada Jumat, 3 November 2023. Namun, dirinya tetap melanjutkan konten edukasi tersebut dan tidak ingin fokus kepada komentar orang. Melainkan fokus kepada tujuan awal ia bergabung dengan Kinderflix.
“Ada di Kinderflix tuh adalah memberikan edukasi kepada anak-anak dan membantu orang tua di luar sana,” kata dia sambil menambahkan bersyukur karena masih mendapat dukungan dari keluarga, tim kerja, dan masih ada warga net yang juga berkomentar positif tentang konten yang dibuatnya.
Di waktu yang sama, pendiri Kinderflix Delfano Charies tidak sepakat jika ada yang menganggap komentar pelecehan seksual adalah risiko wajar yang harus mereka terima karena konten tersebut bisa dilihat untuk umum. Itu, kata dia, kesalahan logika dalam berpikir.
"Karena dia tuh ngomong: kamu terkenal ya risikonya dilecehkan. Itu enggak nyambung aslinya. Kecuali kalau kamu pamer aurat, kamu joget-joget, ya kalau dilecehkan itu risiko, kami terima,” kata dia.
Delfano menegaskan bahwa konten yang dia buat bertujuan untuk mengedukasi sekaligus dakwah. Sehingga tak pantas jika ada komentar yang mengarah pada pelecehan.
Meski mendapat beberapa komentar negatif, tak sedikit juga yang memberikan dukungan dan mendapatkan manfaat dari konten mereka. Dilansir dari beberapa komentar TikTok, mereka berharap konten tersebut bisa tetap berjalan.
“Jangan sampai karena ulah beberapa oknum jadi berhenti berkarya ya kak, soalnya sangat membantu kami kaum ibu dalam tumbuh kembang anak,” ujar akun @kebunataprumah. Atau, “Anakku seneng liat Kinderflix dan sekarang makin pinter ngomong juga karena liat Kinderflix,” kata akun @anisa_17juliana.
Ada juga akun @nadmrda yang berucap, “Kinderflix makasih banyak, berkat tontonan yang mengedukasi, anakku jadi banyak kosakata nya. Sebelumnya minim banget. Semangat terus berkarya yaa.”