Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder asal Mesir, Mohamed Al-Fayed, terjerat dalam tuduhan pelecehan seksual setelah penayangan dokumenter BBC berjudul Al Fayed: Predator at Harrods yang diterbitkan minggu lalu. Lebih dari 60 perempuan mengklaim sebagai korban pemerkosaan serta kekerasan seksual yang dilakukan oleh mendiang mantan pemilik Harrods dan Fulham FC tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putra dari pengusaha tersebut, Omar Fayed, mengaku ngeri atas perbuatan sang ayah. Dilansir dari BBC, ia mengatakan, “Saya merasa ngeri dan sangat prihatin dengan tuduhan yang baru-baru ini dialamatkan kepada almarhum ayah saya”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tuduhan terhadap Fayed pertama kali dipublikasikan beberapa dekade yang lalu, yakni dari tahun 1985. Polisi menyelidiki klaim terhadapnya beberapa kali sebelum dia meninggal tahun lalu pada usia 94 tahun.
Mengetahui hal itu, Omar mengatakan bahwa ia kini meragukan kenangan indah yang dimilikinya bersama mendiang ayahnya. “Luasnya dan eksplisitnya tuduhan tersebut sangat mengejutkan dan telah mempertanyakan kenangan indah yang saya miliki tentangnya. Bagaimana masalah ini bisa disembunyikan begitu lama dan dalam banyak hal menimbulkan pertanyaan yang mengganggu,” ungkapnya tidak percaya.
Anak Mohamed Al-Fayed Dukung Penyelidikan Kasus Ayahnya
Meskipun ia tetap menghormati ingatan Mohamed Al-Fayed sebagai seorang ayah yang baik, Omar menegaskan bahwa ia mendukung penyelidikan yang objektif dan transparan. Ia mendukung para korban agar segera mendapatkan haknya.
“Para korban dan masyarakat berhak mendapatkan transparansi dan akuntabilitas penuh. Saya akan terus mendukung prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, akuntabilitas, dan keadilan, terlepas dari ke mana pun perjalanan itu mengarah,” ucapnya bijak.
Pria berusia 36 tahun itu juga menyebutkan bahwa siapa pun yang dinyatakan bersalah, termasuk itu mendiang ayahnya, harus dimintai pertanggungjawaban. “Saya sangat yakin bahwa siapa pun yang dinyatakan bersalah atas tindakan tercela seperti itu, termasuk yang memfasilitasi, memungkinkan atau membantu menutupi tindakan tersebut, tidak peduli apa pun statusnya, harus dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Setelah investigasi BBC ini terungkap, para pengacara berharap untuk mengajukan kasus ini mewakili 60 perempuan tersebut. Ini juga termasuk dengan klaim dari 20 orang mantan karyawan Harrods yang mengungkapakan bahwa Mohamed Al-Fayed pernah melakukan pelecehan dan pemerkosaan kepada mereka.