Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas sepeda Bike To Work (B2W) mengkritik banyaknya sepeda yang hilang di parkiran stasiun KRL Jabodetabek. "Kejadian hilangnya sepeda di tempat parkir di stasiun commuter line terus terjadi, dan trennya semakin meningkat," kata B2W seperti dikutip dalam unggahannya di Instagram, Rabu, 14 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
B2W kemudian melakukan audit fasilitas parkir sepeda di seluruh stasiun kereta Jabodetabek pada 14-24 September. B2W menemukan bahwa PT. KAI menjawab kritik mereka dengan menghilangkan fasilitas parkir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mau melakukan audit fasilitas di stasiun-stasiun Commuter Line. Ini malah dijawab dengan solusi penghilangan tempat parkir. Sungguh tidak masuk di akal,” kata Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 September 2022.
B2W menilai ditutupnya fasilitas parkir sepeda adalah reaksi tidak etis atas kritik terhadap banyaknya sepeda yang hilang.
"Ini merupakan reaksi yang tidak etis. Alih-alih ingin mengevaluasi tapi dijawab dengan menutup parkiran sepeda hampir di banyak stasiun", tulis B2W dalam unggahannya di Instagram, Kamis, 15 September 2022.
Kereta dan sepeda bisa dikombinasikan
Fahmi menilai, di kawan perkotaan kereta dan sepeda bisa dikombinasikan untuk melakukan perjalanan. Kombinasi ini adalah solusi bagi kemacetan, polusi/emisi, dan tingkat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian.
Lebih lanjut ia menyebut, berbeda dengan MRT yang cukup baik melayani sepeda, Commuter Line cenderung tutup mata.
"Para pesepeda yang menggunakan MRT sudah cukup baik dilayani. Sepeda berukuran 'normal' bahkan dibolehkan berada di dalam gerbong di luar jam sibuk," katanya.
"Yang sejauh ini masih tutup mata, atau belum sepenuhnya serius mengakomodasi pesepeda, adalah Commuter Line. Pesepeda yang menggunakan sepeda lipat memang bisa membawa sepedanya ke dalam gerbong.
Tapi, untuk mereka yang menggunakan sepeda gunung dan lain-lain yang berukuran serupa tidak bisa dan harus meninggalkan sepedanya di stasiun. Di sinilah problemnya. Sebab kebanyakan tempat parkir yang disediakan tidak mudah diakses dan tidak aman. Tidak ada pula jasa penitipan sepeda," tambahnya.
MUHSIN SABILILLAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.