Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan rapid test antigen oleh operator di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, berimbas pada turunnya jumlah penumpang yang melakukan perjalanan ke luar wilayah DKI Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. “Kemarin mulai diberlakukan (rapid test antigen), penumpang turun jadi 790 orang," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni di Jakarta. Padahal, penumpang di Terminal Kampung Rambutan per Ahad biasanya sekitar 915 orang.
Operator terminal menyediakan layanan tes cepat antigen dan rapid test antibodi bagi penumpang bus yang kedapatan tidak membawa surat keterangan sehat dari dokter.
Pengguna layanan itu, kata Made, dikenai tarif sekitar Rp 105 ribu per penumpang. "Berbayar sama seperti di stasiun pada umumnya."
Menurut Made ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Pandemi COVID-19. "Masih imbauan. Kami menggunakan antigen, sesuai surat edaran."
Sesuai edaran itu, kata Made, penerapan rapid test antigen terhadap penumpang bersifat imbauan, sehingga penumpang yang membawa surat keterangan rapid test COVID-19 pun diizinkan berangkat.
Ia memastikan bahwa kebijakan itu tidak menuai protes dari kalangan pengusaha Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan. "PO bus paham aturan. Ini dibuat untuk mengurangi penularan COVID-19. Mereka memaklumi."
Atas imbauan itu, seluruh PO bus di terminal telah menyesuaikan kebutuhan bus dengan jumlah pemberangkatan penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini