Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tips Memilih Tempat Makanan Bayi yang Aman

Beragamnya model, ukuran, dan warna tempat makanan bayi mungkin bisa membuat Anda bingung. Simak tipsnya.

29 Januari 2020 | 21.35 WIB

Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com
Perbesar
Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu persiapan sebelum bayi Anda mulai mengenal makanan pendamping air susu ibu atau MPASI adalah tempat makanan. Beragamnya model, ukuran, dan warna tempat makanan bayi mungkin bisa membuat Anda bingung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempat makanan bayi bukan hanya soal piring atau mangkuk yang digunakannya ketika makan. Dalam hal MPASI, tempat makan juga berarti wadah yang Anda gunakan untuk menyimpan makanan untuk bayi.

Nah, memilih tempat makanan bayi yang tepat dapat mengakomodasi kebutuhan bayi dalam memperoleh nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya. Tidak jarang, alat makan yang Anda pilihkan juga akan melatih kemampuan motoriknya atau bahkan menambah semangatnya ketika makan.

Tidak ada salahnya memilih tempat makan bayi yang memiliki hubungan dengan hal-hal yang disukai anak, misalnya piring karakter kartun atau warna yang mencolok. 

Namun sebelumnya, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal dasar dalam memilih tempat makan bayi berikut ini.

1. Terbuat dari bahan yang aman

Ada berbagai material yang digunakan untuk membuat tempat makan bayi. Anda mungkin lebih sering menemukan tempat makan yang terbuat dari plastik, tapi tidak jarang juga ada orangtua yang lebih memilih tempat makan bayi dari bahan lain, seperti stainless steel atau kaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempat makan bayi yang terbuat dari plastik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak akan rusak ketika dibanting, warnanya lebih beragam, dan harganya terjangkau. Tempat makan plastik juga lebih aman dan praktis bila dibawa ke mana-mana.

Jika Anda memilih tempat makan bayi dari bahan ini, pastikan sudah memiliki label non-BPA (Bisphenol-A) atau BPA free. BPA adalah zat kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, serta dapat berpindah ke makanan bayi dan mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, misalnya pada otak maupun perilaku anak.

Sementara tempat makan bayi yang terbuat dari baja antikarat dan kaca dicap lebih aman karena terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Selain itu, keduanya cenderung lebih mudah dibersihkan, terutama dari lemak pada sisa MPASI bayi.

Meski demikian, tempat makan dari bahan kaca tidak bisa digunakan langsung oleh bayi karena gampang pecah. Harga keduanya juga relatif lebih mahal dibanding tempat makan bayi dari bahan plastik.

2. Sesuaikan dengan porsi makan anak

Menakar porsi makan bayi sangat penting untuk mengetahui kecukupan nutrisi yang didapatkannya. Setiap anak membutuhkan nutrisi yang berbeda sesuai usianya, misalnya bayi yang baru MPASI hanya membutuhkan 200 kalori per hari, sedangkan bayi di atas 9 bulan sudah membutuhkan 300 kalori per hari yang tentu bisa didapatkan dengan porsi makan berbeda.

Penentuan porsi ini juga penting agar Anda tidak banyak membuang makanan. Pasalnya, makanan sisa yang sudah disuapkan ke bayi sehingga terkena air liurnya harus segera dibuang dan tidak boleh diberikan kembali karena dikhawatirkan mengandung bakteri berbahaya setelah didiamkan beberapa waktu.

Setiap bayi memiliki porsi makan berbeda-beda. Namun menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, porsi makan bayi yang ideal sesuai usianya adalah sebagai berikut:

  • Bayi 6-9 bulan: 2-3 sendok makan hingga 125 ml per porsi
  • Bayi 9-12 bulan: 125 ml per porsi
  • Bayi 12-24 bulan: 190 ml hingga 250 ml per porsi.

3. Penutup aman

Bagi Anda yang akan membeli tempat makan bayi berupa container dengan penutup, pastikan penutup itu rapat dan tidak bocor. Selain akan membuat makanan berantakan, penutup yang tidak rapat juga dapat mengakibatkan masuknya kuman yang membuat makanan terkontaminasi.

Tempat makan bayi yang rapat juga diperlukan bagi Anda yang baru akan memberi MPASI untuk usia 6-9 bulan. Pasalnya, saat ini tekstur makanan bayi masih lumat dan semi kental.

Selain itu, container yang rapat juga dibutuhkan bila Anda ingin menyimpan jenis makanan atau minuman yang bentuknya cair, misalnya kaldu, sup, atau jus buah untuk bayi.

4. Pastikan kelengkapan pendukungnya

Tidak jarang tempat makan bayi dijual bersamaan dengan alat kelengkapan lainnya, misalnya dengan sendok atau garpunya. Prinsip pemilihan bahan untuk kelengkapan alat makan ini mirip dengan cara memastikan keamanan bahan tempat makan pada poin pertama di atas.

Pastikan juga sendok dan garpu yang Anda pilih memiliki ujung yang tumpul dan lembut. bila memungkinkan, penggunaan garpu oleh bayi sebaiknya ditunda hingga ia berusia 18 bulan.

Anda juga dapat memilih tempat makan bayi yang dilengkapi karet hisap di bawahnya agar tidak mudah jatuh saat ditempatkan di kursi makan. Apa pun tempat makan yang Anda pilih, pastikan Anda mengutamakan keamanannya terlebih dahulu.

SEHATQ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus