Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Top 3 Metro: Mahasiswa Demo Istana Mengaku Dipukuli Aparat, Pendemo Pakai Baju Raja Jawa Sindir Politik Dinasti Jokowi

Mahasiswa yang baru saja dibebaskan mengaku dia menerima kekerasan saat ditangkap di Stasiun Gondangdia pada Kamis siang.

22 Oktober 2023 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
M. Ihsan dan M. Syafnat, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), mengenakan pakaian raja Jawa untuk menyindir politik dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unjuk rasa BEM SI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat, 20 Oktober 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Minggu pagi dimulai dari mahasiswa yang ditangkap saat geruduk Istana mengaku dipukul dan dicekik aparat. Unjuk rasa sembilan tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis lalu diwarnai bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Polisi menangkapi mahasiswa-mahasiswa yang diduga berbuat anarkistis.

Berita terpopuler lain adalah dua mahasiswa UNS mengenakan pakaian tradisional Jawa yang kerap dikenakan oleh bangsawan berdarah biru saat demo Geruduk Istana. Berperan sebagai raja dan pangeran, mereka berdua berdiri sambil membentangkan tulisan Politik Dinasti.

Berita terpopuler ketiga adalah Pemerintah DKI Jakarta terus menambah lokasi pemberlakuan tarif parkir disinsentif. Saat ini, sudah ada 25 lokasi parkir milik PD Pasar Jaya dan 13 lokasi milik Pemerintah Provinsi yang telah menerapkan kebijakan sistem disinsentif dalam tarif parkir tersebut, atau dikenal juga sistem tarif parkir tertinggi.

Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Minggu, 22 Oktober 2023: 

1. Mahasiswa yang Ditangkap Saat Geruduk Istana Mengaku Dipukul dan Dicekik Aparat

Polisi telah membebaskan 12 mahasiswa yang ditangkap saat menggelar demonstrasi sembilan tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 20 Oktober 2023. Para mahasiswa dibebaskan pada Jumat malam pukul 19.02

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang mahasiswa yang baru saja dibebaskan mengaku bahwa dia menerima kekerasan saat ditangkap di Stasiun Gondangdia pada Kamis siang sekitar pukul 11.00. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya ditangkap siang sekitar jam 11 hingga dibawa sampai ke sini. Waktu saya ditangkap, saya dipukul," kata salah satu mahasiswa itu di atas mobil komando. 

Tak hanya dipukul, mahasiswa berkemeja hitam itu mengaku bahwa dirinya diseret aparat sambil dicekik. Dia juga mengaku mendapatkan ancaman dari kepolisian. 

"Saya ditarik. Batang leher saya dicekik. Saya diancam," ujarnya disambut teriakan massa. 

Atas pengakuannya itu, massa menerobos kembali barikade yang sebelumnya telah roboh. Massa tidak terima rekannya mendapatkan kekerasan dari aparat. 

Mahasiswa menuntut polisi membebaskan rekannya 

Hingga pukul 19.18 keadaan masih memanas. Demonstran mulai melempari aparat dengan berbagai macam benda aparat yang memerintahkan agar massa membubarkan diri. 

Terlihat pula beberapa pimpinan BEM muncul ke depan dan bernegosiasi dengan polisi agar tidak menembakkan water canon. Polisi dengan sigap menahan diri untuk tidak berbenturan dengan demonstran. 

Saat itu, massa mahasiswa masih bertahan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka menunggu rekan-rekannya yang ditangkap di Stasiun Gondangdia dibebaskan polisi. 

Jumat, 20 Oktober 2023, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi bertajuk Geruduk Istana dalam rangka mengkritik sembilan tahun kepemimpinan Presiden Jokowi. 

Tenaga ahli Kantor Staf Presiden menemui demonstran

Unjuk rasa diwarnai bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Polisi menangkapi mahasiswa-mahasiswa yang diduga berbuat anarki. Mahasiswa menyebut sepuluh rekannya ditangkap di Stasiun Gondangdia dan tiga lainnya di sekitar lokasi aksi.

Pukul 18.37 WIB, polisi membebaskan tiga mahasiswa. Sementara sepuluh yang ditangkap di Stasiun Gondangdia masih ditahan.

Belakangan, Istana melalui Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Joanes Joko, mencoba menjembatani tuntutan mahasiswa kepada polisi yang meminta rekan-rekannya dibebaskan. Joanes mengoreksi total mahasiswa yang ditangkap di Stasiun Gondangdia mencapai 12 orang, bukan 10 orang seperti yang diklaim demonstran. 

"Kami akan bebaskan. Tidak cuma 10, jumlahnya ada 12," kata Joanes. 

Di hadapan demonstran, Joanes memastikan bahwa jumlah mahasiswa yang ditangkap 12 orang. Dia menghitung satu per satu mahasiswa yang ditangkap itu sambil mengembalikannya ke barisan massa aksi. 

Dengan demikian total mahasiswa yang ditangkap dalam unjuk rasa ini berjumlah 15 orang. Tak lama setelah itu, Joanes kembali mundur ke belakang penjagaan polisi. 

Selanjutnya mahasiswa pakai baju raja Jawa sindir politik dinasti Jokowi...

2. Mahasiswa UNS Solo Kenakan Pakaian Raja Jawa Sindir Politik Dinasti Jokowi

Tepat sembilan tahun Joko Widodo memerintah Indonesia, mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi Geruduk Istana, Jumat, 20 Oktober 2023.

Mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memadati kawasan Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Jumat, 20 Oktober 2023. Di antara ribuan mahasiswa dari berbagai kampus yang hadir, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta turut datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi. 

Muhammad Syafnat dan Muhammad Ihsan, dua orang di antara delegasi mahasiswa UNS, mengenakan pakaian tradisional Jawa yang kerap dikenakan oleh bangsawan berdarah biru.

Berdasarkan pantauan Tempo, mereka hadir di tengah kerumunan massa dan menjadi magnet bagi demonstran lain. 

Dalam balutan pakaian khas Jawa itu, Syafnat berperan sebagai seorang raja Jawa sedangkan Ihsan berperan sebagai pangeran. Mereka berdua berdiri sambil membentangkan tulisan Politik Dinasti. 

"Kita merepresentasikan bahwa saya rajanya, dia anaknya. Sebagai raja yang makmur, saya sebagai raja ingin menjadikan anaknya menjadi penguasa juga. Ini representasi Indonesia saat ini," kata Syafnat saat ditemui Tempo tak jauh dari mobil komando. 

Syafnat menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah terang-terangan membangun politik dinasti sebagai jembatan kekuasaan bagi anak-anaknya. Dia berharap kekuasaan yang diwariskan khas negara monarki itu tidak terjadi. 

"Politik dinasti ini sudah begitu kentara lah. Harapannya jangan sampai terjadi," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Ihsan turut menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka jalan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dalam pemilu mendatang. Menurutnya, meskipun putusan sudah tak bisa diganggu gugat, rakyat tetap akan menolak. 

Dua mahasiswa yang tergabung dalam BEM UNS ini turut mengakui bahwa apa yang mereka lakukan ditujukan untuk menyindir pemerintahan Jokowi. Ya, betul, untuk sindiran terhadap Jokowi," tegasnya. 

Sebelumnya, demonstran yang berkumpul di kawasan Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda) sejak pukul 15.00 hingga 20.30 untuk menyampaikan kekecewaan mereka terhadap pemerintahan Jokowi karena dinilai memundurkan demokrasi dan melahirkan politik dinasti. Mereka turut merumuskan 13 tuntutan terhadap pemerintah. 

Daftat 13 Tuntutan BEM SI sebagai berikut:
1. Wujudkan pendidikan yang demokratis dan ilmiah;
2. Tegakkan reformasi hukum;
3. Berantas Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN);
4. Tolak dwiFungsi TNI/Polri;
5. Tingkatkan aksesibilitas dan equitas layanan kesehatan;
6. Usut tuntas kekerasan aparat;
7. Usut tuntas konflik di daerah PSN;
8. Wujudkan pemilu yang adil dan bersih;
9. Putihkan noktah hitam lingkungan;
10. Usut tuntas berbagai pelanggaran HAM berat;
11. Wujudkan pemerataan pembangunan dan pembangunan berdasar HAM;
12. Perbaiki sistem pertanian di Indonesia; serta
13. Tinjau ulang sistem perekonomian Indonesia

Selanjutnya daftar 38 lokasi tarif parkir disisentif dan 29 lagi yang segera menyusul...

 

3. Daftar 38 Lokasi yang Berlakukan Tarif Parkir Disinsentif, dan 29 Lagi yang Segera Menyusul

Pemerintah DKI Jakarta terus menambah lokasi pemberlakuan tarif parkir disinsentif. Saat ini, sudah ada 25 lokasi parkir milik PD Pasar Jaya dan 13 lokasi milik Pemerintah Provinsi yang telah menerapkan kebijakan sistem disinsentif dalam tarif parkir tersebut, atau dikenal juga sistem tarif parkir tertinggi.

Sistem itu telah ditetapkan pada 1 Oktober lalu sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara di Jakarta dan mendorong masyarakat pindah ke transportasi umum yang telah disediakan. Disinsentif diterapkan antara lain terhadap kendaraan yang belum atau tidak lulus uji emisi.

Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara (Satgas PPU) DKI Jakarta Ani Ruspitawati, merinci lokasi parkir milik PD Pasar Jaya yang telah diberlakukan tarif disinsentif, yaitu Pasar Glodok; Pasar Ciracas; Pasar Cibubur; Pasar Pramuka; Pasar Perumnas Klender; Pasar Baru; Pasar Johar Baru; Pasar UPB Tanah Abang Blok B; Pasar Tebet Barat; Pasar Pondok Labu.

Berikutnya, Pasar Tomang Barat; Pasar Grogol; Pasar Cengkareng; Pasar Senen Blok III; Pasar UPB Jatinegara; Pasar Kramat Jati; Pasar Rawabening; Pasar Enjo; Pasar Sunter Podomoro; Pasar Asem Reges; Pasar Santa; Pasar Ciplak; Pasar Klender SS; Pasar Pondok Bambu; dan Pasar Mayestik.

Selanjutnya, ada 13 lokasi parkir milik Pemprov DKI yang telah memberlakukan tarif parkir disinsentif, yaitu Park and Ride Lebak Bulus; Park and Ride Kalideres; Park and Ride Kampung Rambutan; Blok M Square; Gedung Pasar Mayestik; Gedung Taman Menteng; Gedung Parkir Pasar Baru; Taman Ismail Marzuki; IRTI Monas; Samsat Jakarta Barat; Samsat Jakarta Timur; Samsat Jakarta Utara/Pusat; dan Park and Ride Terminal Pulo Gebang.

Keterangan tertulis yang dibagikan Ani, Sabtu 21 Oktober 2023, menambahkan 29 lokasi pasar lainnya sedang dalam proses integrasi dan ditargetkan akhir Oktober bisa diberlakukan tarif disinsentif. Rincian lokasi pasarnya, yaitu Pasar Gondangdia; Pasar Rawasari Pasar Cipulir; Pasar Minggu; Pasar Lenteng Agung; Pasar Tebet Timur; Pasar Pondok Indah; Pasar Manggis.

Kemudian, Pasar Cipete Selatan; Pasar UPB Induk Kramat Jati; Pasar Jembatan Lima; Pasar Palmerah; Pasar Palmeriam; Pasar Sunan Giri; Pasar HWI Lindeteves; Pasar Kedoya; Pasar Jelambar Polri; Pasar Cijantung; Pasar Duren Sawit; Pasar Tanah Abang Blok F; Pasar Jambul; Pasar Ujung Menteng; Pasar Pulogadung; Pasar Tanah Abang Blok G; Pasar Petojo Ilir; Pasar Gembrong; Pasar Rumput; Pasar Kenari; dan Pasar Cikini Ampiun.

Pilihan Editor: Kebakaran TPA Rawa Kucing di Tangerang Belum Menganggu Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus