Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Top Metro: Kronologi Petugas Dishub DKI Naik ke Kap Mobil, Gibran Dinyatakan Melanggar

Petugas Dishub DKI Jakarta naik ke kap mobil dan terbawa dari Setiabudi, Jakarta Selatan hingga Menteng, Jakarta Pusat.

5 Januari 2024 | 10.11 WIB

Dishub DKI Jakarta mengakui adanya insiden petugas naik di kap depan mobil pengendara mobil pribadi di Setiabudi.
Perbesar
Dishub DKI Jakarta mengakui adanya insiden petugas naik di kap depan mobil pengendara mobil pribadi di Setiabudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler di kanal Metro.tempo.co sejak kemarin hingga pagi ini diawali dari petugas Dinas Perhubungan atau Dishub DKI Jakarta yang naik ke kap mobil dan terbawa dari Setiabudi, Jakarta Selatan hingga Menteng, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berita lainnya tentang putusan Bawaslu Jakarta Pusat yang menyatakan calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka melanggar Pergub DKI dalam aksinya membagikan susu di area car free day (CFD)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar lain yang jug banyak dibaca publik tentang banjir di sejumlah titik di Bekasi imbas hujan yang turun sejak siang hingga malam.

Berikut tiga berita terpopuler Metro:

1. Kronologi Petugas Dishub DKI Naik Kap Mesin Mobil, Berawal dari Pengendara Acungkan Jari Tengah

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan kejadian tiga petugas Dishub yang mencegat sebuah mobil dan meminta pengendara membuka pintu. Kejadian ini direkam oleh pengendara yang kemudian videonya diunggah Ketua MPR Bambang Soesatyo di akun Instagram @bambang.soesatyo. 

"Benar, kronologinya seperti di atas," ucap Syafrin saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp pada Kamis, 4 Januari 2024.

Dalam video itu tampak petugas Dishub menghentikan sebuah mobil yang belakangan diketahui menggunakan nomor polisi A 1679 YG. Saat diminta turun dari mobil, pengendara hanya berujar, "Kenapa? Iya kenapa."

Respons ini memicu emosi petugas yang terdengar dari meningginya suara anggota Dishub. Petugas juga berusaha membuka pintu mobil yang sudah dikunci dari dalam. Beberapa warganet berkomentar bahwa tindakan petugas Dishub tersebut terlihat berlagak seperti polisi.

Sang pengendara bersikeras tak mau membuka mobilnya dan memilih meneruskan perjalanan. Namun seorang petugas Dishub tertinggal di atas kap mesin mobil dengan posisi tengkurap. 

Pengendara tersebut tidak juga menghentikan mobilnya dan terus melaju kencang hingga sampai di jalan utama. Petugas Dishub itu terlihat memegang erat bagian mobil agar tak terjatuh. 

Akan tetapi, pengendara malah mempercepat laju kendaraan, bahkan seolah-olah seperti sengaja menggerakkan setir mobil ke kiri dan kanan. "Apa lo?" ujarnya kepada petugas Dishub. "Bahaya, bahaya," begitu respons petugas. 

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan telah memberikan kronologi kejadian tersebut lewat akun Instagram @dishubjaksel kemarin. Awalnya petugas dan komandan regu (Danru) Dishub sedang memantau kendaraan yang parkir liar di wilayah Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 Januari 2024 pukul 13.30 WIB. 

Baca selengkapnya di sini

Berikutnya: Gibran dinyatakan melanggar

2. Bawaslu Jakarta Pusat Putuskan Gibran Langgar Hukum Buntut dari Bagi-bagi Susu Saat CFD

Badan Pengawas Pemilu Jakarta Pusat atau Bawaslu Jakpus memutuskan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, melakukan pelanggaran hukum sehubungan dengan kegiatan bagi-bagi susu di kawasan car free day (CFD) Jakarta pada Ahad, 3 Desember 2023. Karena itu, Bawaslu Jakpus merekomendasikan agar Bawaslu DKI Jakarta menindaklanjuti temuan ini. 

"Merekomendasikan temuan dengan nomor register 001/Reg/TM/PP/Kota/12.01/XII/2023 tentang adanya kegiatan pembagian susu oleh cawapres Gibran Rakabuming Raka kepada warga yang berada di wilayah CFD Jakarta Pusat tanggal 3 Desember 2023 yang telah diregister pada tanggal 11 Desember 2023, sebagai pelanggaran hukum lainnya," demikian bunyi surat pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Bawaslu Jakpus Christian Nelson Pangkey atau yang akrab disapa Sonny, dilansir dari Antara, Kamis, 4 Januari 2024. 

Surat Pemberitahuan tentang Status Temuan itu ditempelkan di papan pengumuman kantor Bawaslu Jakpus pada Rabu, 3 Januari 2024. Bawaslu Jakpus telah selesai mengusut kasus Gibran bagi-bagi susu saat CFD setelah meminta klarifikasi dari sejumlah pihak. 

Gibran dimintai keterangannya kemarin. Ada juga calon legislatif atau caleg artis PAN yang memberikan klarifikasi, yaitu Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu, dan Surya Utama atau Uya Kuya. Empat politikus ini tercatat sebagai terlapor.

Bawaslu Jakpus meneruskan rekomendasinya kepada Bawaslu DKI untuk disampaikan ke instansi yang berwenang. Alasan lain Bawaslu Jakpus meminta agar kasus ini ditindaklanjuti karena kegiatan Gibran bagi-bagi susu saat CFD diduga untuk kepentingan partai politik. 

"Diduga terdapat unsur kegiatan untuk kepentingan partai politik dengan melibatkan calon anggota legislatif dan calon wakil presiden usungan partai politik sesuai dengan Pasal 7 ayat 2 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 12 Tahun 2016," tulis Sonny dalam surat pemberitahuannya. 

Baca lebih lengkap di sini

Selanjutnya: Banjir Bekasi imbas hujan lebat

 

3. Hujan Lebat Hari Ini Sebabkan Sejumlah Perumahan di Kota Bekasi Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat terdapat sejumlah titik banjir akibat hujan lebat, Kamis sore, 4 Januari 2024. Banjir merendam sejumlah perumahan dan jalan lingkungan di kota itu.

Kepala Seksi Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Bekasi, Idham Kholid, merinci banjir tersebut melanda sejumlah titik di wilayah Kecamatan Rawalumbu, Mustikajaya, hingga Pondok Gede. Ketinggian banjir sampai hampir satu meter atau 90 sentimeter.

Wilayah yang terendam banjir yakni perumahan Mutiara Gading Timur, Mustikajaya, setinggi 5-30 sentimeter; perumahan Dosen IKIP 90 sentimeter; perumahan Rawalumbu 30 sentimeter; perumahan Bumi Nasio Indah di Pondok Gede 20-40 sentimeter; perumahan Bukit Kencana dan wilayah RW 010 Sarigaperi, Pondok Gede, 20 sentimeter. "Situasi aman terkendali, tidak ada warga yang dievakuasi," ujar Imam.

Sebelumnya, BPBD Kota Bekasi menyatakan sudah mulai mengantisipasi banjir di tengah musim hujan saat ini. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis mengatakan, menyiagakan enam personel di tiap kecamatan untuk menghadapi banjir. "Perahu ada 38 unit disiapkan," ujar Enung kepada wartawan beberapa waktu lalu.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus