Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pembongkaran Stick Cone Jalur Sepeda, B2W Indonesia Pertimbangkan Gugat Dishub DKI

Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia) mempertimbangkan untuk menuntut Dinas Perhubungan DKI Jakarta buntut pembongkaran stick cone di jalur sepeda.

23 Oktober 2023 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia) mempertimbangkan untuk menuntut Dinas Perhubungan DKI Jakarta buntut pembongkaran stick cone di jalur sepeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sedang pikirkan untuk menggugat dishub dki yg membongkar fasilitas umum ini hanya karena alasan yang gak masuk akal: tidak aman dan membahayakan pengendara," kata Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima, dalam pesan singkat, Senin, 23 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fahmi menuturkan pihaknya sudah mendengar alasan dari Dishub DKI soal pembongkaran stick cone di sejumlah lajur sepeda. Namun, pihaknya tetap menyayangkan keputusan Pemprov DKI Jakarta itu. "Urusan yang satu ini saatnya kami seriusi," ucap dia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya membongkar stick cone jalur sepeda di 13 ruas jalan dan akan menggantinya dengan mata kucing.

“Karena stick cone tersebut banyak yang rusak dan bisa justru membahayakan," kata Syafrin kepada TEMPO di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023.

Dishub DKI mencabut stick cone itu dan akan menggantinya dengan mata kucing. Tujuannya untuk keselamatan pengguna jalan. "Jalur sepeda tetap ada hanya stick cone-nya diganti dengan mata kucing," ujarnya.

Fahmi menuturkan pengguna sepeda di Jakarta tidak menuntut lajurnya dibatasi dengan stick cone atau benda lainnya. Ia hanya meminta pemerintah serius dan konsisten dalam upaya mengatasi kemacetan dan mendorong warga beralih ke sepeda.

“Justru keseriusan Pemprov DKI lah yang dipertanyakan, setelah membangun (jalur) fisik, apalagi upayanya agar masyarakat mau bersepeda," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, pembangunan jalur sepeda di Jakarta sudah melalui kajian teknis dan akademis yang panjang. Maka dari itu, kebijakan pemerintah ke depan seharusnya bersifat lebih visioner agar ada keberlanjutan.

"Mereka yang membangun, mereka yang membongkar. Apa namanya kalau bukan malpraktik," tuturnya.

B2W Indonesia memberikan sejumlah usulan kepada Pemprov DKI agar ke depan semakin banyak warga yang mau menggunakan sepeda. Mulai dari penjagaan khusus di jalurnya, pembangunan area parkir sepeda yang layak, hingga fasilitas kamar mandi umum untuk berganti pakaian yang memadai.

Ia juga berikan beberapa usulan, salah satunya pembangunan dan penjagaan jalur khusus sepeda. "Mau bentuknya apa pun asal kaidah dipakai," ujar Fahmi. Selanjutnya, ia juga mengusulkan adanya pembangunan area parkir sepeda yang layak dan pembangunan fasilitas mandi umum dan berganti pakaian yang memadai. 

Harapan lain dari B2W Indonesia adalah adanya integrasi antara infrastruktur bersepeda dan kendaraan umum, pembuatan fasilitas bike-sharing, dan pengaturan hukum yang jelas untuk melindungi hak-hak pesepeda dan pejalan kaki.

ALIFYA SALSABILA NOVANTI

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus