Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta berencana menguji coba (trial) dua bus listrik di jalanan Jakarta pada pertengahan Januari 2020. Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Yoga Adiwinarto mengutarakan, uji coba itu menunggu surat tanda nomor kendaraan (STNK) bus listrik terbit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mudah-mudahan pertengahan Januari sudah bisa dapat plat nomor dan bisa beroperasi mungkin di Rute GR1," kata Yoga usai konferensi pers di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Yoga, saat ini operasional bus listrik baru sebatas pra uji coba sehingga hanya ditemukan di dalam kawasan tempat wisata. Sebab, STNK bus listrik belum terbit. Bus tak bisa melintas di jalan raya apabila belum memiliki STNK.
Yoga memaparkan, tahun depan dua bus listrik itu bakal melayani penumpang di Rute GR1 dan sebagai pengumpan (feeder) kereta MRT Jakarta. Menurut dia, warga dapat menggunakan bus listrik secara gratis.
Saat ini, PT Transjakarta sudah mengoperasikan bus GR1 dengan rute Bundaran Senayan-Harmoni. Sementara itu, Yoga masih merahasiakan rute bus listrik sebagai pengumpan MRT.
"Kami perlu persetujuan dari Dinas Perhubungan," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan semua bus Transjakarta diganti dengan bus listrik. Sebagai awal dari transisi itu, Anies mengumumkan akan ada tiga bus listrik Transjakarta yang mengaspal mulai April 2019.
Ketiga bus itu melayani warga di sekitaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, sekaligus pra uji coba sembari menunggu persyaratan administratif bus listrik.
Tiga bus listrik yang menjalani pra uji di Monas terdiri dari dua bus milik BYD Company Ltd asal Cina dan satu yang diproduksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Operasional nantinya menjadi tanggung jawab PT Transjakarta.