Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Trik Membatasi Waktu Bermain Anak Sekolah, Terapkan Jadwal

Orang tua juga harus pintar menerapkan strategi agar anak tidak lupa waktu saat bermain sehingga bisa mengerjakan hal lain seperti belajar.

23 Juli 2020 | 09.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi anak, bermain adalah cara mereka bersenang-senang sekaligus belajar. Itu sebabnya para ahli menyarankan memberi kesempatan anak untuk bermain. Namun, orang tua juga harus pintar menerapkan strategi agar anak tidak lupa waktu saat bermain sehingga bisa mengerjakan hal lain seperti belajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khusus untuk anak usia sekolah, orang tua harus mengajarkan anak untuk membedakan kapan harus bermain dan kapan harus belajar.

"Biasanya akan jauh lebih mudah jika kita berkomunikasi tentang jadwal bermain untuk anak," kata psikolog Anna Surti Ariani dalam acara virtual #MainYuk Dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu, 22 Juli 2020.

Terapkan jadwal teratur untuk bermain. Jam dinding analog bisa dipilih sebagai alat bantu dalam membuat anak memahami jadwal belajar dan bermain. Jika anak sudah memahami cara kerja jam dinding, beritahu anak kapan waktunya mereka harus mengakhiri permainan.

"Kita bisa bilang, 'nanti kalau jarum panjang menunjuk angka 12, kita stop mainnya dulu'," kata Anna.

Menjelang batas waktu, ingatkanlah anak bahwa sebentar lagi dia harus berhenti bermain, namun dengan cara yang menyenangkan.

"Sebutkan 'masih boleh main kok', anak akan berpikir masih ada waktu dan lebih bersemangat," kata psikolog sekaligus Ketua Ikatan Psikologi Klinis.

Setelah beberapa kali mengingatkan bila waktu bermain segera usai, orang tua bisa tegas ketika durasi waktu yang disepakati bersama anak telah tercapai.

"Pada saat jarum lewat angka 12, karena sudah disampaikan berulang kali, maka tidak ada negosiasi."

Sampaikanlah batasan-batasan ini kepada anak dengan cara yang baik dan hangat sehingga anak bisa belajar lebih baik serta berkembang sebagai individu yang lebih matang, pesan dia.

Strategi ini diterapkan oleh Puteri Indonesia 2004 Artika Sari Devi dengan membuat jadwal bermain, istirahat, belajar dan berkumpul untuk dua anaknya. Ia dan suaminya, musisi Baim, meyakini segala sesuatu harus berimbang untuk anak, termasuk urusan bermain dan belajar.

Mereka membuat jadwal harian yang disesuaikan dengan porsi waktu yang dimiliki. Anak-anak bisa bermain, tapi tidak lupa belajar. Jadwal ini juga membuatnya dan Baim bisa mengeratkan hubungan dengan buah hati di tengah segala kesibukan orangtua.

"Kalau mamanya sedang kosong, saya akan main sama anak, ada juga waktunya mereka main sendiri," ujar Artika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus