Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Intermitten fasting atau puasa intermiten salah satu tren diet paling populer akhir-akhir ini. Dari penggemar kebugaran hingga selebritas, semuanya menjamin metode makan-puasa yang populer ini karena manfaat kesehatannya yang luas. Pola makan yang berganti-ganti antara makan dan puasa didasarkan pada konsep bahwa menghindari makanan dalam waktu tertentu membantu tubuh meningkatkan efisiensinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, metode puasa ini aman dan hampir tidak memiliki efek samping dalam jangka panjang. Tetapi bagi wanita yang mengikuti pola makan ini di usia 40-an, sangat penting untuk berhati-hati agar mendapatkan hasil maksimal. Ada beberapa alasan mengapa wanita di atas 40 tahun perlu ekstra hati-hati saat mengikuti puasa intermiten dibandingkan dengan mereka yang berusia 30-an dan 20-an, seperti dilansir dari laman Times of India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertama, wanita di atas 40-an memiliki metabolisme yang lebih lambat, selain itu, ada kemungkinan memiliki beberapa jenis masalah hormonal, yang mungkin membuat mereka sulit untuk membuat perubahan drastis dalam diet mereka. Bahkan tingkat stres mereka mungkin sedikit lebih tinggi daripada yang lain. Dengan mengingat faktor-faktor ini, wanita di atas 40 tahun perlu mengubah metode puasa mereka untuk hasil yang lebih baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan wanita 40-an saat intermitten fasting
1. Puasa untuk waktu yang lebih lama
Metode puasa hanya efektif jika Anda berpuasa dengan benar dan berjam-jam. Semakin lama Anda berpuasa, semakin cepat Anda mencapai tujuan kesehatan Anda. Puasa berjam-jam mungkin terlihat sulit pada awalnya, tetapi seiring waktu Anda akan terbiasa. Ini adalah cara terbaik untuk tetap memeriksa asupan kalori harian Anda, yang dibutuhkan untuk mendapatkan bentuk tubuh atau tetap bugar. Puasa untuk jam yang lebih pendek tidak bermanfaat.
2. Makan cukup protein
Asupan protein sangat penting karena berbagai alasan saat mengikuti diet. Ini adalah blok bangunan sel. Peningkatan asupan protein membantu mengganti sel lemak dengan otot tanpa lemak. Protein juga membantu membuat Anda kenyang lebih lama. Jadi, jika Anda mengonsumsi protein yang cukup dalam jendela makan Anda, Anda mungkin merasa kurang lapar di kemudian hari.
3. Tetap terhidrasi
Kebanyakan orang lupa minum air putih saat berpuasa, yang bisa mengurangi manfaat intermitten fasting. Air membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan membuat Anda merasa lebih kenyang saat dalam keadaan berpuasa. Tidak minum cukup air saat berpuasa sebenarnya akan menyebabkan dehidrasi parah dan Anda mungkin akan berakhir di rumah sakit. Jadi, sering-seringlah minum air saat mencoba menurunkan berat badan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sesi puasa Anda.
4. Tidak mengatur jadwal tidur Anda
Pola tidur yang buruk juga dapat mengurangi manfaat intermitten fasting. Ini dapat mengkonsumsi kalori ekstra di hari lain dan juga meningkatkan tingkat stres. Jadi, memperbaiki pola tidur Anda saat mengikuti puasa intermiten dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak manfaat dari pola makan ini. Tidur tepat waktu, bangun tepat waktu, dan ikuti kebiasaan gaya hidup sehat.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.