Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ABDUL Chalik, 30 tahun, baru duduk di bangku kantin Kantor Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Kamis, pukul 10 pagi, ketika dua pemuda berseragam Pemuda Pancasila (PP) mendekatinya. Dalam sekejap, seorang membekap mata wartawan Harian Waspada Medan ini. Satu lainnya menusukkan belati ke tubuhnya.
Chalik pun terkapar dengan luka tusuk di perut, pinggang, dan betisnya. Pengeroyok lalu melarikan diri dengan mengacungkan pisau ke kerumunan. Mengapa Chalik dikeroyok? "Kami tak senang ketua kami diberitakan," teriak pengeroyoknya. Chalik kemudian diantar beberapa wartawan ke RS Pamela, Tebing Tinggi.
Sepekan sebelumnya, Chalik menulis perihal tim Komisi Pemilihan Umum Daerah Sumatera Utara yang datang menyeleksi calon anggota KPUD Tebing Tinggi. Saat itu Syafril Chap, Ketua PP Tebing Tinggi yang juga Ketua DPRD setempat, memaki tim ini. Itulah yang menjadi berita laporannya.
Koordinator Advokasi Aliansi Jurnalis Independen Medan, Darma Lubis, mengecam tindakan anggota PP. Yushasni, Ketua PWI Reformasi Sumatera Utara, ikut mengecam. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Tebing Tinggi dan kedua pelaku sudah ditahan.
Edy Budiyarso, Tomi Lebang, dan Tempo News Room, Adi Sutarwijono, Kukuh S. Wibowo (Surabaya), Bambang Soed (Medan)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo