Kebijakan HET Dicabut, Harga Minyak Goreng Kemasan Melambung

Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) menunjukkan bahwa harga rata-rata nasional minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp 18.500 per liter pada 17 Maret 2022. Sedangkan untuk kemasan premium, harganya Rp 20.500 per liter.

Harga kedua jenis minyak goreng kemasan itu langsung melonjak setelah kemarin Menteri Perdagangan (Mendag) resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Harga kemasan premium langsung naik 10,22 persen dibanding harga rata-rata hari sebelumnya. Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana naik 12,12 persen.

Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi sempat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng pada 1 Februari lalu. HET minyak goreng curah dipatok Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Faktanya, seperti yang ditunjukkan grafik interaktif di atas, setelah kebijakan itu berlaku pun harga rata-rata nasional minyak goreng kemasan tidak pernah berada di batas atas yang telah ditetapkan. Muncul laporan kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah. Ombudsman di sejumlah daerah juga mendapati bahwa masih ada pedagang pasar tradisional yang menjual harga minyak goreng di atas HET.

Data SP2KP, seperti pada peta interaktif di atas, menunjukkan bahwa, kemarin, harga minyak goreng kemasan premium termahal berada di Sulawesi Tenggara. Di provinsi itu, harga minyak goreng kemasan premium menembus Rp 45.800 per liter. 

Namun masih ada empat provinsi dengan harga jual minyak goreng kemasan premium sesuai dengan HET lama. Yakni Bali, Bangka Belitung, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Harga minyak goreng kemasan premium di empat provinsi itu pun jadi yang termurah se-Indonesia per kemarin.