Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanda tangan sudah digunakan sejak lama untuk berbagai macam urusan, seperti surat-menyurat. Jika dulu tanda tangan di tulis basah di atas kertas, belakangan sudah digunakan tanda tangan elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari tte.kominfo.go.id tangan tangan elektronik merupakan tanda tangan yang berkaitan dengan informasi elektronik yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi, atau terdiri dari informasi elektronik yang ditempelkan dan terasosiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari iteken.batam.go.id tanda tangan elektronik juga dapat menjadi informasi elektronik. Informasi elektronik itu ialah satu atau sekumpulan data elektronik yang tidak hanya terbatas pada tulisan, tapi juga pada suara, gambar, peta, rancangan, foto, Electronic Data Interchange (EDI), surat elektronik, telegram, teleks, telecopy dan sejenisnya, huruf, tanda, angka, serta kode akses simbil yang sudah diolah dan mempunyai makna yang dapat dimengerti oleh orang yang memahaminya.
Sedangkan tanda tangan elektronik yang dipakai untuk membuktikan keaslian identitas pengirim suatu dokumen adalah tanda tangan digital atau e-Signature. Tanda tangan digital dipakai untuk memastikan tidak ada perubahan setelah isi dokumen dikirim.
Melansir dari bsre.bssn.go.id jika biasanya tanda tangan digital memakai barcode, pena digital, atau tanda tangan yang dipindai dan lain sebagainya, maka tanda tangan elektronik cara kerjanya berbeda.
Hal tersebut karena dokumen yang memakai tanda tangan digital mudah sekali untuk dipalsukan, sehingga akan sulit untuk diperiksa kesahannya.
Cara Kerja Tanda Tangan Elektronik
Lalu bagaimana cara kerja tanda tangan elektronik? Untuk tahapan tanda tangan elektronik, teorinya dimulai dengan menghitung nilai hash yang ada pada dokumen asli. Hash di sini berfungsi untuk mengecek kesempurnaan atau integritas dari dokumen tersebut. Apabila terdapat perubahan satu bit saja pada dokumen tersebut, maka nilai hashnya akan berubah.
Setelah dari dokumen asli diperoleh nilai hash, maka selanjutkan nilai hash tersebut dienkrip memakai kunci privat dari pemilik sertifikat elektronik. Hasil dari enkripsi (tulisan dalam kode, sandi) inilah yang disebut dengan istilah tanda tangan elektronik. Kemudian tanda tangan elektronik dibubuhkan atau ditambahkan di dokumen. Berikut ini ada tiga jenis tanda tangan elektronik, yaitu:
1. Tanda tangan elektronik pada file PDF
2. Tanda tangan elektronik untuk seluruh format file
Salah satu produk tanda tangan digital untuk semua format file yang ditawarkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) adalah Cryptographic Message Syntax (CMS) Signer dan Verifier. Aplikasi kepunyaan BSrE ini dipakai untuk membubuhkan tanda tangan digital pada dokumen elektronik dengan berbagai jenis format file seperti, .jpg, .jpeg, .png, .gif, .doc, .docx, .acc, .mp3 , .mpeg, .mp4.
3. Tanda tangan elektronik pada file XML
Tanda tangan elektronik pada file XML juga merupakan salah satu produk yang dihasilkan BSrE. Tanda tangan elektronik pada file ini bisa lebih dari satu jenis sumber daya. Contohnya, satu tanda tangan tunggal XML bisa mencakup data berkode karakter (HTML), data biner-encoded (JPG), data XML-encoded, dan bagian tertentu dari file XML.
PUSPITA AMANDA SARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.