Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah perusahaan besar pada umumnya memiliki kantor cabang yang tersebar di berbagai kota dan daerah. Agar komunikasi data antar-cabang berlangsung mulus tanpa kendala, digunakan aplikasi pendukung, misalnya software defined wide area network (SD-WAN)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SD-WAN adalah aplikasi spesifik dari teknologi software defined networking (SDN), yang dipakai dalam koneksi wide area network (WAN) atau jaringan area luas untuk menghubungkan jaringan perusahaan. Ini termasuk jaringan di kantor cabang dan data center dalam area geografis yang luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam penggunaan aplikasi berbasis cloud ini, kantor induk terhubung dengan beberapa kantor cabang lewat jaringan WAN, tentu dengan semua batasan kinerjanya. SD-WAN menawarkan kontrol aplikasi perusahaan, hemat biaya, dan kinerja untuk aplikasi Software-as-a-Service (SaaS) dan layanan komunikasi terpadu.
Namun jaringan SD-WAN memiliki kekurangan dalam hal keamanan akses data. "Saat layanan bermigrasi ke cloud, semakin banyak tepi jaringan dibuat. Karena itu, faktor keamanan amat penting," kata Senior Business Development Manager Fortinet Asia Tenggara dan Hong Kong, Wong Ching Ping, dalam pertemuan dengan media di Nusa Dua, Bali, Rabu lalu.
Ching Ping melanjutkan, Fortinet sebagai perusahaan penyedia solusi keamanan cyber menawarkan solusi dalam keamanan jaringan SD-WAN. Ada dua produk unggulan terbaru yang ditawarkan, yakni Fortinet Secure SD-WAN dan Fortinet Secure SD-Branch.
Fortinet Secure SD-WAN menawarkan kesederhanaan, visibilitas, dan keamanan industri terkemuka. Adapun Fortinet Secure SD-Branch menyederhanakan dan mengamankan cabang perusahaan yang memungkinkan peningkatan manajemen dan visibilitas jaringan.
Ching Ping mengatakan SD-WAN menawarkan penghematan biaya, tapi kurang dalam hal keamanan dan visibilitas. Adapun Secure SD-WAN memberikan visibilitas dan keamanan, tapi terlalu banyak produk tambahan. "SD-Branch menyediakan integrasi platform WAN dan LAN, memperluas fitur Secure SD-WAN ke dalam jaringan," ujarnya.
Ukuran pasar SD-WAN, menurut perusahaan riset teknologi Gartner, adalah US$ 4,5 miliar pada 2022. Sebab, SD-Branch dianggap sebagai perpanjangan SD-WAN. "Menurut Gartner, pendorong pasar utama untuk SD-Branch adalah pelanggan yang mencari integrasi yang lebih ketat dari platform WAN dan LAN," kata Ching Ping.
Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menambahkan, permintaan SD-WAN di Indonesia meningkat, terutama di industri retail yang mempunyai banyak outlet. "Untuk SD-Branch adalah perusahaan-perusahaan yang mempunyai banyak kantor cabang, baik di pemerintahan maupun swasta," kata Edwin.
Pengamat sekuriti dan finansial dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan SD-WAN adalah program untuk memberikan performa, optimasi, otomasi, dan keamanan pada suatu jaringan WAN. "Tujuannya supaya setiap bagian dari WAN bisa mendapatkan performa, optimasi load, dan sekuriti sesuai dengan standar yang diterapkan oleh perusahaan," kata Alfons, kemarin.
Menurut Alfons, karena jenisnya software defined, metodenya adalah mengaplikasikan teknologi software pada koneksi WAN sesuai dengan kompleksitas dan jarak yang menjadi faktor WAN. "Namun mayoritas vendor SD-WAN bukan spesialis di bidang sekuriti, sehingga terkadang ada celah di antara solusi mereka," ujarnya.
Alfons menegaskan, keamanan hanya bagian kecil dari SD-WAN, tapi penting. Karena itu, ia mengatakan, jangan hanya berfokus pada sekuriti. Tujuan utama dari SD-WAN pun harus terpenuhi. "Tujuan utamanya kan optimalisasi, load balancing, performa, dan sekuriti. Itu semua harus tercapai," ujar Alfons. AFRILIA SURYANIS
Prediksi Lanskap Transformasi Digital Indonesia
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
