Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Riset Pew Research Center: TikTok Masih jadi Aplikasi Utama Masyarakat AS untuk Cari Ulasan Produk

Sebanyak 61 persen pengguna medsos berusia dewasa aktif mencari barang yang direkomendasikan lewat TikTok.

16 Januari 2025 | 21.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset Pew Research Center, penyedia data tren sosial dan opini publik di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa aplikasi TikTok merupakan wadah terbesar bagi masyarakat untuk menggali informasi ihwal suatu produk. Berdasarkan riset lembaga tersebut, 61 persen pengguna TikTok berusia dewasa memakai aplikasi buatan ByteDance ini untuk mencari barang-barang yang direkomendasikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka memakainya untuk melihat ulasan produk,” kata salah satu penulis riset tersebut, Michelle Faverio, dikutip dari laman resmi Pew Research Center pada Rabu, 15 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pew Research Center menggelar survei pada 18-24 Maret 2024. Hasil olahannya baru dipublikasikan pada 21 November lalu. Lembaga ini meneliti 10.287 responden, meski sempat menargetkan 11.152 responden.

Hasil survei mengenai fungsi TikTok itu juga dibandingkan dengan tren penggunaan media sosial lainnya. Berbeda dengan mayoritas pengguna Tiktok, hanya 44 persen pengguna media sosial dewasa yang memakai Instagram untuk mencari rekomendasi produk. Fungsi itu juga hanya dilakukan 37 persen pengguna Facebook.

Survei yang sama juga menunjukkan TikTok jauh lebih banyak digunakan oleh kalangan perempuan daripada laki-laki. “Pengguna yang lebih muda, terutama wanita muda, cenderung menggunakan TikTok untuk ulasan produk,” kata Faverio.

Meski menyebutkan soal pengaruh besar TikTok di AS, Pew Research Center tidak membahas soal dampak pelarangan medsos tersebut. Saat ini regulator Negeri Abang Sam berancang-ancang melarang TikTok demi alasan keamanan data dan informasi secara nasional. Mahkamah Agung AS akan mengambil putusan soal berlanjut tidaknya pelarangan itu pada 19 Januari 2025.

Dengan santernya kabar ihwal pelarangan TikTok, aplikasi medsos RedNote atau Xiaohongshu merangkak naik menempati posisi pertama App Store. Aplikasi yang debut pada 2013 awalnya berfokus pada perbelanjaan, namun belakangan fungsinya semakin mirip dengan TikTok.

Jumlah pengguna aktif bulanan RedNote yang biasanya hanya 300 juta sempat melonjak jadi 700 ribu pada pekan ini. Sebagian besar pengguna RedNote asal AS mengaku sebagai ‘pengungsi TikTok’, artinya mereka mencari wadah medsos baru bila TikTok akhirnya hilang.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus