Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset Pew Research Center, penyedia data tren sosial dan opini publik di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa aplikasi TikTok merupakan wadah terbesar bagi masyarakat untuk menggali informasi ihwal suatu produk. Berdasarkan riset lembaga tersebut, 61 persen pengguna TikTok berusia dewasa memakai aplikasi buatan ByteDance ini untuk mencari barang-barang yang direkomendasikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mereka memakainya untuk melihat ulasan produk,” kata salah satu penulis riset tersebut, Michelle Faverio, dikutip dari laman resmi Pew Research Center pada Rabu, 15 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pew Research Center menggelar survei pada 18-24 Maret 2024. Hasil olahannya baru dipublikasikan pada 21 November lalu. Lembaga ini meneliti 10.287 responden, meski sempat menargetkan 11.152 responden.
Hasil survei mengenai fungsi TikTok itu juga dibandingkan dengan tren penggunaan media sosial lainnya. Berbeda dengan mayoritas pengguna Tiktok, hanya 44 persen pengguna media sosial dewasa yang memakai Instagram untuk mencari rekomendasi produk. Fungsi itu juga hanya dilakukan 37 persen pengguna Facebook.
Survei yang sama juga menunjukkan TikTok jauh lebih banyak digunakan oleh kalangan perempuan daripada laki-laki. “Pengguna yang lebih muda, terutama wanita muda, cenderung menggunakan TikTok untuk ulasan produk,” kata Faverio.
Meski menyebutkan soal pengaruh besar TikTok di AS, Pew Research Center tidak membahas soal dampak pelarangan medsos tersebut. Saat ini regulator Negeri Abang Sam berancang-ancang melarang TikTok demi alasan keamanan data dan informasi secara nasional. Mahkamah Agung AS akan mengambil putusan soal berlanjut tidaknya pelarangan itu pada 19 Januari 2025.
Dengan santernya kabar ihwal pelarangan TikTok, aplikasi medsos RedNote atau Xiaohongshu merangkak naik menempati posisi pertama App Store. Aplikasi yang debut pada 2013 awalnya berfokus pada perbelanjaan, namun belakangan fungsinya semakin mirip dengan TikTok.
Jumlah pengguna aktif bulanan RedNote yang biasanya hanya 300 juta sempat melonjak jadi 700 ribu pada pekan ini. Sebagian besar pengguna RedNote asal AS mengaku sebagai ‘pengungsi TikTok’, artinya mereka mencari wadah medsos baru bila TikTok akhirnya hilang.