Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apple Developer Academy merayakan kelulusan 400 siswa di Indonesia melalui acara virtual hari ini. Para lulusan ini merupakan bagian dari tiga akademi yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan angkatan pertama yang lulus dari akademi berlokasi di Batam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Presiden Apple untuk Lingkungan, Kebijakan dan Inisiatif Sosial, Lisa Jackson, menerangkan bahwa para siswa lulusan Apple Developer Academy tahun ini telah menunjukkan ketangguhan, kecerdasan dan tekad luar biasa. Mereka, kata Jackson, mampu beradaptasi dengan cara baru belajar demi mendapatkan keterampilan untuk mengembangkan aplikasi iOS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Para lulusan ini meninggalkan akademi dengan keterampilan yang penting yang dapat mereka gunakan untuk membuat dunia lebih baik, dan kita tidak sabar untuk melihat hal-hal luar biasa yang akan mereka capai,” ujar dia dalam acara virtual, Selasa, 8 Desember 2020.
Dengan tantangan yang disebabkan oleh Covid-19, termasuk penutupan sementara lokasi akademi, para siswa beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh, berkolaborasi satu sama lain di tempat yang terpisah.
Banyak aplikasi yang dikembangkan dalam waktu 10 bulan yang mencerminkan ‘new normal,’ dan mencakup ketentuan pelayanan perawatan darurat, e-commerce, hingga pembelajaran jarak jauh yang interaktif.
Sejak 2017, lebih dari 450 siswa telah belajar di Apple Developer Academy di Indonesia, dengan 400 siswa terdaftar saat ini. Aplikasi untuk kelas tahun depan telah menarik minat dari 80 kota di seluruh Indonesia, termasuk peningkatan 100 persen jumlah pendaftar perempuan dibandingkan dengan jumlah pendaftar tahun lalu.
Bekerja sama dengan institusi lokal terkemuka, seperti BINUS University di Jakarta, Universitas Ciputra di Surabaya dan Infinite Learning di Batam, Apple Developer Academy menyiapkan siswa untuk pekerjaan-pekerjaan di ekonomi digital dan aplikasi yang berkembang cepat di Indonesia.
Sebagai bagian dari acara virtual ini, empat kelompok developer siswa mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan aplikasi mereka, di antaranya adalah Aura, alat untuk pelayanan perawatan darurat dan de-stigmatisasi untuk orang Indonesia dengan epilepsi; Muara, pembelajaran jarak jauh yang interaktif untuk Museum Nasional Indonesia.
Kemudian Quipy, aplikasi yang mengelola inventaris, transaksi penjualan daring dan masukan konsumen melalui pintasan keyboard yang disesuaikan; dan Aksaraya, aplikasi yang fokus kepada preservasi skrip Jawa tradisional dengan menggunakan Apple Pencil dan iPad. Aura, Quipy dan Aksaraya tersedia hari ini di App Store.
Beberapa siswa dari kelompok developer bahkan diundang ke Apple’s Entrepreneur Developer Camp for Women. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh panduan personal setingkat kode dari para ahli dan engineer Apple, sekaligus bimbingan, inspirasi dan wawasan dari pimpinan tertinggi Apple.
Sejumlah 13 lulusan akademi, sebagai pemenang beasiswa, juga sebelumnya telah menghadiri tiga edisi dari acara tahunan Apple, Worldwide Developer Conference (WWDC).