Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Qiroah, Aplikasi Baca Alquran dari Apple Developer Academy

Sebanyak 194 peserta didik Apple Developer Academy BSD angkatan kedua menjalani wisuda, Selasa 14 Januari 2020.

14 Januari 2020 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 194 peserta didik Apple Developer Academy BSD angkatan kedua menjalani wisuda, Selasa 14 Januari 2020. Mereka mengakhiri masa inkubasi talenta digital selama sepuluh bulan di bawah pengembangan oleh Apple Inc. dan didukung Sinar Mas Land.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land, Irawan Harahap, mengatakan bahwa sekolah coding yang baru saja paripurna membekali para siswanya dengan tiga kemampuan utama yakni teknikal, bisnis dan desain. Hasilnya, menurut dia, "Mereka menghadirkan beragam inovasi yang sangat kreatif sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam Apple Graduation batch kedua itu, sejumlah wakil peserta didik mempresentasikan sejumlah aplikasi yang sudah mereka buat di hadapan Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional  Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Di antaranya adalah Qiroah karya Khoirunnisa’ Rizki Noor Fatimah dan Ramadhani Dian Pratwi.

Dalam penjelasannya, keduanya menyebut Qiroah diciptakan untuk mendukung metode belajar membaca Al-Quran secara tatap muka (talaqqi). Selain juga mendengarkan frasa dan melatih pengucapan ayat-ayat Al-Quran. Aplikasi ini akan memberi tanggapan dengan menggunakan teknologi Machine Learning.

Ada pula aplikasi Teman Netra, Leastric, Hearo dan Canting. Yang pertama untuk membantu warga Indonesia yang memiliki kesulitan penglihatan dengan memberikan bantuan untuk membaca teks pada surat, buku, brosur, label makanan, menu restoran hingga pembacaan nominal uang. Pencipta Teman Netra adalah Savitri Nurhayati dan P. J. Bumi Gilang Sinawang.

Leastric dipresentasikan oleh Marilyn M. Y. D. Parhusip. Ini adalah aplikasi yang diarahkan untuk mengawasi konsumsi listrik yang kita pakai kapan saja dan di mana saja sehingga bisa hemat.

Adapun Hearo, dipresentasikan Kamilia Latifah dan Aisyah Nur Shadrina, untuk membantu komunitas yang memiliki kesulitan pendengaran agar dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan mengubahnya menjadi sebuah teks. Aplikasi ini juga dapat menerjemahkan tawa dan juga tepuk tangan.

Dimitrij Tijawi dan Indra Sumakarya mempresentasikan aplikasi bernama Canting yang diciptakan untuk memberikan pengalaman imersif dan nyata untuk menciptakan karya seni Batik. Pembuatan karya seni batik ini dilakukan dengan aplikasi Cantingmenggunakan Apple Pencil sebagai alatnya. 

Bersamaan dengan wisuda itu, Apple Developer Academy mengumumkan telah membuka pendaftaran dan melakukan seleksi terhadap lebih dari 2.000 pelamar dari berbagai provinsi di Indonesia. Seleksi ini berhasil menyaring 200 calon mahasiswa yang akan menerima beasiswa di batch ketiga yang akan dimulai pada Februari hingga Desember 2020.




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus