Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Broadcom kini menggeser Intel sebagai salah satu pemimpin industri chip di Silicon Valley, setelah mencatatkan kinerja yang luar biasa pada 2024. Dikutip dari Vietnam.vn, perusahaan pembuat chip yang berkantor pusat di Palo Alto, California, ini berhasil mencatatkan lonjakan harga saham sebesar 111 persen. Angka ini menjadikannya salah satu perusahaan teknologi terbesar dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 1,1 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan menyebutkan bahwa pencapaian itu berkat peran utama Broadcom dalam pengembangan chip untuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan infrastruktur cloud. Chip khusus yang dikembangkan Broadcom untuk perusahaan seperti Google dan Meta telah menjadikannya pemain kunci dalam pasar AI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Intel, yang selama beberapa dekade menjadi pembuat chip terkemuka, mengalami penurunan drastis dalam nilai pasarnya, kehilangan 61 persen dari nilai sahamnya pada penutupan pasar 2024. Intel menghadapi tantangan besar dalam mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi AI, di mana perusahaan ini lebih banyak tertinggal dibandingkan dengan pesaingnya, terutama Nvidia.
Keberhasilan Broadcom juga didorong oleh pengembangan chip yang lebih sederhana dan hemat biaya dibandingkan dengan chip dari Nvidia, yang mendominasi pasar AI dengan GPU mereka. Broadcom kini berfokus pada menyediakan chip AI yang dirancang untuk cloud besar dan perusahaan internet lainnya, seperti TikTok dan ByteDance.
CEO Broadcom Hock Tan memprediksi dalam dua tahun ke depan, pengeluaran untuk chip XPU akan mencapai US$ 60 hingga US$ 90 miliar, mencerminkan semakin meningkatnya permintaan pasar untuk chip AI khusus ini.
Sementara itu, Intel, yang telah berjuang untuk tetap relevan di pasar AI, baru-baru ini mengganti CEO Pat Gelsinger setelah empat tahun masa jabatan yang penuh tantangan. Perusahaan ini kini berusaha untuk kembali bangkit dengan merencanakan peluncuran chip AI baru pada tahun depan.
Dengan pasar AI yang terus berkembang, banyak yang memperkirakan bahwa tren ini akan terus menguntungkan Broadcom, yang kini menempati posisi kedua sebagai pembuat chip terbesar di dunia setelah Nvidia.